Bano, Maria Yovita (2019) Studi Kasus Asupan Protein Dan Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis Poli Rawat Jalan Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Text
KTI MARIA YOVITA BANO.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Maria Yovita Bano . “STUDI KASUS ASUPAN PROTEIN DAN STATUS GIZI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS DI POLI RAWAT JALAN RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang (Dibimbing oleh Regina Maria Boro, DCN.,M.Kes dan diuji oleh Putu Amrytha Sanjiwani, S.Gz.,M.Gizi). Penyakit Gagal Ginjal Kronik gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali (irreversible), dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme gagal ginjal dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum. Menurut WHO (World Health Organization) Penyakit ginjal telah menyebabkan kematian sebesar satu juta jiwa setiap tahunnya. Menurut hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas,2013) Gagal ginjal kronik dari tahun 2011 meningkat menjadi 0,2 %. Di Indonesia pasien yang menjalani hemodialisis dari tahun 2011 meningkat menjadi 27,79% pada tahun 2012 (IRR, 2013). sedangkan di Nusa Tenggara Timur sebesar 0,3%. Menurut hasil rekam medis RSUD Prof. Dr. Johanes Kupang tahun 2018 didapatkan data pasien Gagal Ginjal Kronik sebanyak 18 orang yang menjalani Hemodialisis yang terdidri dari 8 orang laki-laki dan 10 orang perempun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Asupan Protein Dan Status Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, desain penelitian deskriptif observasional dengan rancangan studi kasus, subjek penelitian adalah penderita penyakit gagal ginjal kronik dengan hemodialisis yang menjalani perawatan di poli rawat jalan RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian untuk responden I sebelum dan sesudah hemodialisis asupan protein masih kurang dari kebutuhan sehari, sedangkan untuk responden II asupan protein sebelum hemodialisis kurang dari kebutuhan sehari dan sesudah hemodialisis lebihh dari kebutuhan sehari. Hasil perhitungan status gizi menggunakan Masa Indeks Tubuh (IMT) kedua responden adalah responden I status gizi sebelum dan sesudah hemodialisis status gizi tetap normal sedangkan responden II status gizi sebelum hemodialisis normal dan sesudah hemodialisis mengalami kekurangan BB tingkat ringan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asupan Protein, Status Gizi, Gagal Ginjal Kronik |
Subjects: | Q Science > QK Botany R Medicine > RB Pathology |
Divisions: | Jurusan Gizi Jurusan Gizi |
Depositing User: | Maria Yovita Banu |
Date Deposited: | 15 Jul 2019 04:34 |
Last Modified: | 28 Nov 2019 01:04 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/1085 |
Actions (login required)
View Item |