Studi Karakteristik Tempat Perkembangbiakan Jentik Anopheles Sp. Di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang

Pandie, Felderika F. (2019) Studi Karakteristik Tempat Perkembangbiakan Jentik Anopheles Sp. Di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Diploma thesis, Poltekkes kemenkes Kupang.

[img] Text
Tugas Akhir Frederika F. Pandie.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh plasmodium ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp betina yang mengandung plasmodium. Indonesia merupakan salah satu negara endemis malaria, malaria positif di Nusa Tenggara Timur tahun 2016 sebanyak 30.071 penderita dengan API sebesar 5,78 per 1000 penduduk. Desa Mata Air terletak di wilayah kerja Puskesmas Tarus dengan jumlah kasus tahun 2017 sebanyak 502 penderita. Pemukiman masyarakat terletak di daerah persawahan, terdapat kandang ternak, drainase yang berpotensi sebagai tempat perindukan jentik Anopheles sp yang berkembang menjadi vektor utama penyakit malaria. Tipe habitat, suhu, pH air, kekeruhan, sinar matahari, aliran air, curah hujan dan keberadaan vegetasi sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tempat perkembangbiakan jentik Anopheles sp di Desa Mata Air. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menggambarkan karakteristik tempat perkembangbiakan jentik Anopheles sp di Desa Mata Air Variabel jenis tempat perkembangbiakan, suhu air, pH air, Salinitas air dan kepadatan jentik. Sampel penelitian adalah semua tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan jentik Anopheles sp yang ditemukan jentik. Hasil penelitian menunjukkan habitat yang paling banyak adalah rawa sebanyak 21,43% dan habitat yang paling sedikit yaitu genangan air, bekas kelapa kering dan wadah minum ternak masing-masing 7,14%. Tipe Habitat yang ditemukan yaitu permanen sebanyak 35,71% dan temporer sebanyak 64,29%. Suhu air tertinggi ada pada habitat sawah sebesar 300C, terendah pada bekas kelapa kering sebesar 260C. Nilai pH tertinggi ada pada habitat sawah sebesar 8 dan nilai pH terendah pada habitat ember bekas, bekas kelapa kering dan bekas roda sebesar 6. Nilai salinitas pada semua habitat nihil. Rerata kepadatan jentik Anopheles sp yang tinggi pada genangan air kotor sebesar 2,7 ekor/cidukan sedangkan pada saluran irigasi tidak ditemukan jentik. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan agar melakukan pengendalian jentik Anopheles dengan pemeliharaan ikan pemakan jentik Anopheles sp. serta menimbun dan mengalirkan genangan air serta mengatur tata tanam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Karakteristik, Tempat Perkembangbiakan, Jentik Anopheles sp
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Depositing User: Mrs. Yosefina Kalasansia Watu
Date Deposited: 22 Aug 2019 04:34
Last Modified: 17 Mar 2021 02:32
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/1128

Actions (login required)

View Item View Item