Nuraeni, Nuraeni (2019) Studi Kondisi Fisik Rumah B Alita Penderita Ispa Di Desa Ranggo Kabupaten Dompu. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Text
KTI-NURAENI.pdf Restricted to Registered users only Download (53MB) | Request a copy |
Abstract
ISPA dapat timbul karena rumah yang sempit, kepadatan hunian yang berlebihan, kotor, penghawaan yang kurang, dan pencahayaan yang kurang, Dari 10 penyakit terbanyak di Desa Ranggo yang paling tinggi adalah Penyakit ISPA dengan jumlah penderita 70 orang per 3 bulan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kejadian ISPA dengan kondisi fisik rumah balita yang meliputi luas ventilasi, kondisi lantai, kondisi dinding, suhu dan kelembaban, kepadatan hunian serta kebiasaan merokok anggota keluarga dalam rumah. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan, menggunakan metode pendekatan studi cross sectional dengan jumlah poputasi 70 dan sampel 22 rumah balita penderita ISPA yang ada di Desa Ranggo, Hasil penelitia akan dianalisis secara deskriptif Hasil penelitian menunjukkan 17 rumah dengan persentase 77,27% memiliki ventilasi yang memenuhi syarat dengan luas 10% dan luas lantai sedangkan 5 rumah dengan persentase 22,72%, tidak memenuhi syarat dengan luas ventilasi kurang dari 10% dari luas lantai, terdapat 15 rumah dengan persentase 68,18% yang memenuhi syarat, sedangkan 7 rumah dengan persentase 31,82%, tidak memenuhi syarat, terdapat 9 rumah dengan persentase 40,90%, yang memenuhi syarat dengan kondisi dinding permanen (tembok yang diplester, tidak berdebu, sedangkan 13 rumah dengan persentase 59,09%, dinding yang tidak memenuhi syarat dengan kondisi semi parmanen setengah tembok, terdapat 22 rumah dengan 100%, suhu yang tidak memenuhi syarat dengan lebih dari 20 °C-25°C sedangkan 0 rumah dengan 0%, suhu yang memenuhi syarat dengan kurang dari 20°C-25 °C, dan kelembaban terdapat 1 rumah dengan 4,5%, yang memenuhi syarat dengan kelembaban dengan lebih dari 40-60% sedangkan 21 rumah dengan 95,5%, yang tidak memenuhi syarat dengan lebih dari 40-60% kelembaban, sedangkan terdapat 2 rumah dengan 9,09%, kepadatan hunian yang memenuhi syarat dengan lebih dari Sm2/orang sedangkan 20 rumah dengan 90,90%, tidak memenuhi syarat dengan kurang dari 8 m2/orang, sedangkan terdapat 10 rumah (45,45%) anggota keluarga dengan kebiasaan merokok sedangkan 12 rumah 54,55%, anggotanya keluarga kebiasaan tidak merokok. Saran yang dapat diberikan yaitu membuat ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara lancar,membuat jendela pada pagi dan siang hari,tidak menghalang halangi udara yang masuk ke ventilasi dengan tirai, status gizi ,pola asuh pengasuhan anak ,dan perilaku merokok dalam rumah dan menanam pohon sebagai tirai penahan debu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kondisi fisik Rumah Balita Penderita ISPA |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology |
Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | Mrs. Yosefina Kalasansia Watu |
Date Deposited: | 30 Jul 2019 07:30 |
Last Modified: | 17 Mar 2021 02:17 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/1208 |
Actions (login required)
View Item |