Tawa, Lusia (2019) Analisis Faktor Risiko Yang Mendukung Terjadinya Penyakit Filariasis Di Wilayah Kerja Puskesmas Poto Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Text
TA lusia tawa.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang mengenai saluran kelenjar limfe (getah bening) disebabkan oleh nyamuk Aedes sp, Culex Sp, Anopheles sp dan Mansonia sp. Masyarakat yang terinfeksi filariasis di Kabupaten Kupang sebanyak 20 kasus diantara Kecamatan Fatuleu Barat (10 kasus), Amfoang Timur (3 kasus), Kecamatan Kupang Timur (2 kasus) , Kecamatan Fatuleu (2 kasus) , Kecamatan Amfoang Utara (2 kasus), Kecamatan Fatuleu Tengah (1 kasus). Kecamatan Fatuleu Barat merupakan kasus filariasis tertinggi di Kabupaten Kupang sebanyak 10 kasus. Berdasarkan pengamatan penelitian terdapat banyaknya genangan air di sekitar rumah, selokan air yang tidak mengalir dengan lancar, adanya semak- semak, sungai atau kali yang mengalir tidak lancar sehingga dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit filariasis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang mendukung terjadinya penyakit filariasis di Fatuleu Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian tempat perindukan nyamuk, pengetahuan dan sikap.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 10 penderita filariasis dan jumlah sampel penelitian sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 kasus dan 10 kontrol. Data yang diperoleh dari penelitian ini dihitung dan diolah selanjutnya dideskriptifkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tempat perindukan nyamuk pada kelompok kasus terdapat 54 % ada jentik sedangkan 46 % pada kelompok kontrol terdapat jentik. Tingkat pengetahuan responden tentang penyakit filariasis pada kelompok kasus masuk kategori kurang (35 %) sedangkan kelompok kontrol masuk kategori baik (40 %). Sikap responden tentang penyakit filariasis pada kelompok kasus masuk kategori baik (35 %) sedangkan kelompok kontrol masuk kategori baik (45 %). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan risiko terjadinya penyakit filariasis disebabkan oleh tempat perkembangbiakan nyamuk yang dibiarkan begitu saja dan pengetahuan responden yang masih kurang.Diharapkan masyarakat setempat memperhatikan lingkungan sekitar serta mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh pihak puskesmas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Faktor risiko, penyakit filariasis |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology |
Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | Rifan Huberto Kotta |
Date Deposited: | 30 Aug 2019 03:41 |
Last Modified: | 17 Mar 2021 03:54 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/1771 |
Actions (login required)
View Item |