Gambaran Karakteristik Keluarga Anak Stunting di Puskesmas Oekabiti, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang

Ranboki, ,Beatrix (2019) Gambaran Karakteristik Keluarga Anak Stunting di Puskesmas Oekabiti, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
KTI AMORA LENGKAP ACC.pdf

Download (1MB)

Abstract

LATAR BELAKANG : Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek hingga melampaui deficit -2SD di bawah median panjang atau tinggi badan (Manary dan Solomous 2009 dalam Renyoet dkk, 2013). Stunting juga mempengaruhi fisik dan fungsional tubuh (The lancet 2008 dalam Fitri 2012). Prevalensi balita stunting pada tahun 2007 berdasarkan data riset kesehatan dasar (2007) di Indonesia serta nasional sebesar 36,8% (Riskesdas, 2007). Berdasarkan data Riskesdar (2010), untuk skala nasional prevalensi balita stunting sebesar 35,6% atau turun 1,2% dibandingkan dengan 2007 (Riskesdas, 2010). Sedangkan prevalensi balita stunting secara nasional pada tahun 2013 adalah 37,2% atau meningkat 1,6% dibandingkan tahun 2010 (Riskesdas, 2013). TUJUAN PENELITIAN : Masyarakat dapat memahami bagaimana cara mengatasi stunting. Informasi dan bermanfaat untuk mengembangkan ilmu gizi sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa/i sebagai panduan dalam memberikan asuhan gizi masyarakat pada stunting untuk bayi balita gambaran karakteristik keluarga anak stunting pada balita di Puskesmas Ponain Kecamatan Amarasi. HASIL DAN PEMBAHASAN :Puskesmas Oekabiti, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang merupakan tempat penelitian yang penulis pilih untuk melakukan penelitian tentang gambaran karakteristik keluarga anak stunting. HASIL PENELITIAN : Berdasarkan golongan usia anak yang mengalami stunting terdapat pada usia 25–36 bulan sebanyak 12 orang atau 43 % dan yang terendah terdapat pada usia 0–12 bulan dan 49–60 bulan masing–masing sebanyak 2 anak atau sekitar 7%. Total responden yang ada terdiri dari laki–laki dan wanita yaitu 10 laki–laki atau 36% dan jumlah wanita sebanyak 18 atau 64%. Tingkat pendapat kurang dari Rp. 1.500.000 memiliki jumlah anak stunting sebanyak 24 anak atau 86% dan yang pendapatan di atas Rp. 1.500.000 hanya memiliki 4 orang anak stunting atau 14%. PEMBAHASAN : Pendapatan keluarga rendah dikarenakan untuk jangka waktu tertentu hasil pertanian yang diperoleh tidak menentu setiap bulannya, sekalipun ada orangtua yang bekerja sampingan tetap saja penghasilan dalam keluarga masih rendah. KESIMPULAN : Karakteristik keluarga yang meliputi pekerjaan ibu menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan ibu anak stunting adalah sebagai ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 100%, sedangkan pendapatan keluarga anak stunting tergolong rendah yaitu < Rp. 1.500.00 sebesar 86%. Pola konsumsi anak stunting kategori pendek maupun kategori sangat pendek tergolong tidak baik yang dilihat dari kecukupan gizi makro dan kecukupan gizi mikro. Kecukupan energi dan protein anak stunting tergolong kurang dengan persentase sebesar 75%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Karakteristik Keluarga – Stunting
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Jurusan Gizi
Jurusan Gizi
Depositing User: Mrs. Yosefina Kalasansia Watu
Date Deposited: 02 Sep 2019 00:48
Last Modified: 02 Sep 2019 00:48
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/1796

Actions (login required)

View Item View Item