Kondisi Sanitasi Jamban Di Dusun Iii Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang Tahun 2020

Tameno, Fila Yosia Iryani (2020) Kondisi Sanitasi Jamban Di Dusun Iii Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang Tahun 2020. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
TUGAS AKHIR FILA Y. I. TAMENO (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Jamban merupakan fasilitas atau sarana pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit. Di Indonesia presentase keluarga yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat yaitu 60% dan yang lainnya tidak menggunakan jamban dan lebih suka buang air besar ke sungai, hutan, dan kebun. Untuk Kota kupang pada Tahun 2016 jumlah sarana sanitasi jamban yaitu sebanyak 51.098 sarana dengan jumlah jamban leher angsa sebanyak 23.388, jamban plengsengan sebanyak 11.169, dan jamban cemplung sebanyak 16.541 sarana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi jamban di Dusun III Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel penelitian adalah jenis jamban, dan tingkat risiko pencemaran. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat berjumlah 49 KK di Desa Oelbiteno Dusun III. Sampel dalam penelitian ini sebanyak yaitu 32 rumah. Metode pengumpulan data yaitu data primer diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap jenis jamban, dan tingkat risiko pencemaran dengan menggunakan checklist. Data yang terkumpul diteliti, dihitung, dan dibandingkan dengan kriteria pencapaian setelah itu dimasukkan dalam master tabel berdarkan variabel penelitian dan dibuat kesimpulan berupa perhitungan persentase dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian jenis jamban yaitu yang menggunkan jenis jamban cemplung tanpa tutup 4 KK (13%), jenis jamban plengsengan 9 KK (28%), masyarakat yang menggunakan jenis jamban leher angsa dengan septic tank 19 KK (59%). Untuk tingkat risiko pencemaran tinggi 10 KK (31%), tingkat risiko sedang 16 KK (50%), dan tingkat risiko rendah 6 KK (19%). Bagi masyarakat perlu mengupayakan pembuatan jamban sederhana dengan memperhatikan jamban agar tidak mencemari sumber air minum, mudah dibersihkan, lantai tidak licin, tidak menimbulkan bau, tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang lainnya, mudah digunakan dan dipelihara, tersedia sabun, tersedia alat pembersih, serta dapat diterima oleh pemakainya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Jamban, tingkat risiko
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Depositing User: Users 4 not found.
Date Deposited: 10 Aug 2020 04:12
Last Modified: 15 Mar 2021 01:37
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/2285

Actions (login required)

View Item View Item