Studi Literatur Daya Hambat Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Dan Jamur

Mata, Sriwanti Mangi (2020) Studi Literatur Daya Hambat Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Dan Jamur. Diploma thesis, Poltekes Kemenkes Kupang.

Text KTI SRIWANTI MANGI MATA.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB)

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Mikroba yang paling sering menyebabkan infeksi adalah strain Escherichia coli,Staphylococcus aureusdan Candida albicans. Dengan ditemukannya obat-obat antibiotik yang sudah resisten maka penggunaan obat tradisional merupakan jalan alternatif untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi. Antimikroba yang dapat diperoleh dari alam yang memiliki aktivitas untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureusdan jamur Candida albicans adalah daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahi daya hambat ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) pada pertumbuhan bakteri dan jamur.Desain penelitian adalah studi literatur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) pada pertumbuhan bakteriEscherichia coli,Staphylococcus aureusdan jamur Candida albicansdengan menggunakan pelarut yang berbeda-beda terlihat daerah lingkaran jernih yang tidak ditumbuhi bakteri dan jamur disekitar sumuran. Konsentrasi terkecil dari ekstrak daun cocor bebek yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur adalah ekstrak yang menggunakan pelarut etanol 70% yang diujikan pada bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi terkecil 20%, ekstrak yang menggunakan pelarutm etanol yang diujikan pada bakteri Escherichia coli dengan diameter 1,9 ± 0,76 mm, sedangkan untuk ekstrak petroleum eter yang diujikan pada jamurCandida albicans didapatkan diameter 2,67 mm.

Actions (login required)

View Item