Tarigan, Lidia Br (2020) Studi Bionomik Dan Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Kepadatan Nyamuk Anopheles Sp Di Desa Endemis Malaria Kabupaten Kupang. Masters thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Text
Thesis an Lidia Br Tarigan, SKM.,M.Si.pdf Restricted to Registered users only Download (22MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit malaria merupakan penyakit ekologis. Tiga faktor utama yang saling berhubungan yakni manusia/nyamuk (host), parasit plasmodium (agent) dan lingkungan (environment). Iklim di Nusa Tenggara Timur memiliki kondisi suhu dan kelembaban yang ideal untuk perkembangbiakan nyamuk dan parasit malaria. Perilaku nyamuk Anopheles sangat menentukan proses penularan malaria. Tujuan penelitian untuk mengetahui bionomik nyamuk Anopheles sp dan pengaruh lingkungan fisik terhadap kepadatan nyamuk Anopheles sp di Desa Endemis Malaria Kabupaten Kupang. Penelitian dilaksanakan di desa endemis malaria di Kabupaten Kupang. Pengukuran dilakukan pada permulaan musim hujan dan permulaan musim kemarau. Populasi adalah seluruh desa endemis malaria di Kabupaten Kupang. Sampel adalah 4 buah desa endemis malaria yang mewakili setiap ketinggian 100 meter dari permukaan laut. Perilaku nyamuk adalah perilaku mencari darah (menggigit) dan perilaku nyamuk beristirahat. Lingkungan fisik adalah suhu, udara, kelembaban dan kecepatan angin. Kepadatan nyamuk Anopheles sp adalah hasil penangkapan nyamuk Anopheles sp yang menggigit orang didalam dan di luar rumah dan hasil penangkapan pada saat istirahat di dalam dan di luar rumah. Data dianalisa secara deskriptif analitik dengan menggunakan program SPSS version 15. Hasil penelitian, pada permulaan musim hujan kepadatan menggigit tertinggi pukul 20.00–21.00 dan pada permulaan musim kemarau pukul 20.00–21.00. Permulaan musim hujan paling banyak mengggigit di dalam rumah, pada permulaan musim kemarau paling banyak di luar rumah. Pada permulaan musim hujan dan permulaan musim kemarau ditemukan istirahat di dalam dan di luar rumah. Permulaan musim hujan, kepadatan tertinggi pada suhu 27,5 oC dan permulaan musim kemarau pada suhu 28,7oC. Pada permulaan musim hujan, kepadatan tertinggi pada kelembaban 85% dan 86% dan permulaan musim kemarau pada kelembaban 90%. Hasil uji statistik, pada permulaan musim hujan ada pengaruh nyata suhu terhadap kepadatan Anopheles sp dengan signifikasi 0,001. Pada permulaan musim kemarau ada pengaruh nyata suhu terhadap kepadatan Anopheles sp dengan signifikasi 0,001. Permulaan musim hujan, ada pengaruh nyata kelembaban terhadap kepadatan Anopheles sp pada signifikasi 0,004, pada permulaan musim kemarau ada pengaruh nyata kelembaban terhadap kepadatan Anopheles sp pada signifikasi 0,6233. Kecepatan angin yang di peroleh adalah 0 meter per detik. Nyamuk Anopheles sp di desa endemis malaria kabupaten Kupang menggigit sepanjang malam dengan puncak menggigit pukul 20.00-21.00. Menggigit di dalam dan di luar rumah. Perilaku istirahat terjadi di luar dan di dalam rumah. Ada pengaruh nyata suhu dan kelembaban secara bersama-sama terhadap kepadatan Anopheles sp. Tidak ada pengaruh nyata kecepatan angin terhadap kepadatan Anopheles sp.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Endemis, bionomik, lingkungan fisik dan kepadatan Anopheles sp. |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology |
Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | Mrs. Yosefina Kalasansia Watu |
Date Deposited: | 14 Nov 2020 04:16 |
Last Modified: | 14 Nov 2020 04:17 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/2620 |
Actions (login required)
View Item |