Asuhan Keperawatan Pada Tn. F. E Dengan Infeksi Saluran Kemih (Di Rs. Bhayangkara Kota Kupang

Johanis, Teto (2021) Asuhan Keperawatan Pada Tn. F. E Dengan Infeksi Saluran Kemih (Di Rs. Bhayangkara Kota Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

Text File KTI PERPUS (TETO - PRODI D-III KEPERAWATAN)-dikonversi.pdf Restricted to Registered users only Download (894kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Infeksi saluran kemih merupakan salah satu jenis infeksi nosokominal yang angka kejadiannya paling tinggi di Indonesia yaitu sekitar 39%-60%. Pengobatan infeksi saluran kemih sebagian besar menggunakan antibiotik. Antibiotik merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan terkait banyaknya kejadian infeksi bakteri. ISK apabila dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik dan cepat dapat menimbulkan pengaruh negative bagi tubuh penderita seperti gangguan pada ginjal, sepsis, dan penyempitan uretra (pada pria). Metode: metode yang dilakukan dengan metode wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Dilanjutkan dengan perawatan pasien selama dua hari. Hasil: pengkajian pasien mengatakan mengatakan nyeri abdomen bagian bawah dan nyeri saat BAK, nyeri terasa saat berkemih, nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa dibagian perut dengan skalah 6. Sifat keluhan: hilang timbul nyeri makin meningkat jika berkemih dan hilang pada saat beristirahat, klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakan, klien mengatakan tidur 2 jam, klien mengatakan saat beraktivitas dibantu oleh keluarganya karena nyeri dibagian perut ketika bangun. Kesimpulan: berdasarkan hasil pengkajian diagnosa keperawatan yang ditegakan adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, gangguan pola tidur berhubungan dengan lingkungan. Perencanaan keperawatan disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasien, situasi rumah sakit dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Evaluasi keperawatan didapatkan bahwa masalah nyeri, intoleransi aktivitas teratasi sedangkan masalah gangguan pola tidur belum teratasi sehingga butuh perawatan lanjutan di rumah.

Actions (login required)

View Item