PREVALENSI Multi Drug Resisten Tuberculosis (MDR-TB) PADA PASIEN TB PARU DI RSUD PROF. Dr.W.Z.JOHANNES KUPANG TAHUN 2020-2021

Dorotea Daut, PO530333319855 (2022) PREVALENSI Multi Drug Resisten Tuberculosis (MDR-TB) PADA PASIEN TB PARU DI RSUD PROF. Dr.W.Z.JOHANNES KUPANG TAHUN 2020-2021. Diploma thesis, Poltekjes Kemenkes Kupang.

Text KTI DOROTEA DAUT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Multi drug resistant tuberculosis (MDR – TB ) adalah tuberkulosis akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis yang telah resisten terhadap rifampisin dan isoniazid (INH) dengan atau tanpa resistensi terhadap obat anti tuberkulosis (OAT) lainnya. MDR – TB menjadi tantangan baru dalam program pengendalian TB karena penegakan diagnosis yang sulit, tingginya angka kegagalan terapi dan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Prevalensi dan angka kejadian MDR – TB di RSUD Prof Dr. W.Z Johannes Kupang. Jenis penelitian deskriptif data sekunder dengan menggunakan pendekatan yaitu untuk mengetahui angka kejadian TB Paru dan mengetahui berapakah prevalensi pasien MDR – TB. Penilitian ini dilakukan dari tanggal 25 april – 11 Mei 2022 dengan data yang di dapatkan pada tahun 2020 berjumlah 84 TB Paru dengan 8 orang (9,52%) MDR – TB , sedangkan pada tahun 2021 berjumlah 78 TB Paru dengan 6 orang (7,69 %). Faktor usia pasien MDR – TB pada usia produktif yaitu 17 – 25 tahun di tahun 2020 maupun pada tahun 2021, Serta karateristik penderita berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh penderita yang berjenis kelamin laki – laki, yaitu sebesar 10,42 % pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 sebesar 9,09 %. Agar mengurangi angka kejadian MDR –TB diharapkan Setiap petugas kesehatan disarankan untuk mengikuti pelatihan agar dapat memberikan dampingan kepada pasien, serta menjaga sikap di depan pasien agar pasien lebih nyaman, Rumah Sakit perlu adanya perhatian lebih agar menyediakan fasilitas yang digunakan di poli TB DOTS khusunya MDR – TB, Perlu adanya kesadaran dari penderita TB MDR untuk merubah perilaku makan dan minum sesuai anjuran, perlu adanya dorongan atau motivasi dari keluarga, petugas Puskesmas yang mengamati secara langsung jenis pengobatannya, petugas poli TB-MDR, dan konselor terkait berhenti merokok dengan penyembuhan pasien.

Actions (login required)

View Item