Gambaran Perilaku Swamedikasi Obat Penggemuk Badan Oleh Pasien Pengunjung Apotek Bahari Kelurahan Namosain Periode Juni 2022

Irhami Cici Blegur, PO.530333219372 (2022) Gambaran Perilaku Swamedikasi Obat Penggemuk Badan Oleh Pasien Pengunjung Apotek Bahari Kelurahan Namosain Periode Juni 2022. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

Text CICI REVISI KTI 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Swamedikasi (self medication) adalah pengobatan mandiri oleh individu/masyarakat untuk mengatasi keluhan suatu penyakit. Menurut BPS, 2019 sebesar 71,46 % masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi. Swamedikasi yang tidak tepat hanya akan menimbulkan masalah baru. Penggunaan 3 macam obat (dexa, livron & pronicy) yang digunakan sebagai obat penggemuk badan oleh masyarakat adalah contoh swamedikasi yang tidak tepat. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perilaku pasien pengunjung apotek bahari dalam swamedikasi 3 macam obat sebagai penggemuk badan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengukur atau melihat gambaran perilaku pasien swamedikasi penggemuk badan di apotek bahari dengan instrumen kuisioner. Hasil :Hasil penelitian menunjukkan responden yang paling banyak melakukan swamedikasi yaitu memiliki jenis kelamin perempuan (66,66 %) dengan tingkat pendidikan terakhir SMA/Sederajat (64,7 %) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (44,44 %) dengan kategori umur 16-29 tahun (38,88 %).Gambaran swamedikasi 3 macam obat sebagai penggemuk badan di Apotek bahari berdasarkan indikator perilaku adalah 61,1 %, indikator persepsi adalah 44,44 % sedangkan prevalensi Penduduk Kelurahan Namosain yang melakukan swamedikasi 3 macam obat sebagai penggemuk badan adalah 2%. Simpulan: Gambaran perilaku swamedikasi obat penggemuk badan oleh pasien pengunjung Apotek Bahari Kelurahan Namosain Periode Juni 2022 adalah kurang (52,77 % ).

Actions (login required)

View Item