Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Desa Ajaobaki Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan

Eunike Eklemina Snae, PO. 530324119013 (2022) Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Desa Ajaobaki Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
KARYA TULIS ILMIAH EUNIKE E SNAE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan : Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, stunting atau pendek merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan zscore kurang dari -2 SD (standar deviasi). Stunting bukan hanya masalah gangguan pertumbuhan fisik saja, namun juga mengakibatkan anak menjadi mudah sakit, selain itu juga terjadi gangguan perkembangan otak dan kecerdasan, sehingga stunting merupakan ancaman besar terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia(Kementerian Kesehatan RI 2018). Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional, pengambilan sampel pada penelitian ini adalah proposive sampling dengan jumlah sampel 103 balita Hasil Penelitian : Jumlah balita stunting di Desa Ajaobaki berjumlah 47 balita (45.5%), balita yang tidak stunting berjumlah 56 balita (54.4%). Mayoritas pendidikan ayah yaitu SD sebanyak 48 ayah responden (46.6), mayoritas pendidikan ibu yaitu SD sebanyak 38 ibu (36.9%), mayoritas pekerjaan yaitu sebagai petani sebanyak 70 ayah (68.%), Mayoritas pendapatan orang tua <UMP sebanyak 101 orang tua (98.1%), mayoritas berat badan lahir ≥48 cm sebanyak 94 balita (91.3%), Mayoritas panjang badan lahir ≥2,5 kg sebanyak 78 balita (75.7%), pemberian Asi Eksklusif sebanyak 84 balita (81.6%), asupan makanan pada balita dengan kategori baik sebanyak 68 balita (66.%), pengetahuan ibu dengan kategori baik sebanyak 62 ibu (60.2%), sikap ibu dengan kategori positif sebanyak 79 ibu (76.7%), perilaku ibu dengan kategori baik sebanyak 74 ibu (71.8%). Tidak terdapat hubungan antara pendidikan ayah dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.50. Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.81. Tidak ada hubungan antara pekerjaan ayah dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.57. Tidak ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.49. Tidak ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.75. Terdapat hubungan antara panjang badan lahir dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.01. Terdapat hubungan antara pemberian Asi Eksklusif dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.01. Terdapat hubungan antara asupan zat gizi dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.02. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p=0.13. Tidak terdapat hubungan antara sikap ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p=1.00. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara panjang badan lahir, pemberian Asi Eksklusif dan asupan energi dengan kejadian stunting.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Stunting
Subjects: Q Science > QK Botany
R Medicine > RB Pathology
Divisions: Jurusan Gizi
Jurusan Gizi
Depositing User: Mrs. Yosefina Kalasansia Watu
Date Deposited: 14 Sep 2022 05:38
Last Modified: 14 Sep 2022 05:38
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/3620

Actions (login required)

View Item View Item