Gambaran Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa-Siswi Kelas V SD Inpres Oeletsala

Jarina Kula, PO.530320419975 (2022) Gambaran Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa-Siswi Kelas V SD Inpres Oeletsala. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

Text ARIN KTI SAYA AL.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara yang sangat mempengaruhi masalah kebersihan gigi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan penduduk Indonesia yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 57,6%. Jumlah ini meningkat 31,7% dibandingkan Riskesdas tahun 2013 sebelumnya yaitu sebanyak 25,9%. Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan Riskesdas tahun 2018 sebesar 54,9%. Hasil ini menunjukkan prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun.Tujuan Penelitian: Mengetahui tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut terhadap kebersihan gigi dan mulut pada siswa-siswi kelas V SD Inpres Oeletsala. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif dengan metode survey, siswa-siswi kelas V berjumlah 45 orang di SD Inpres Oeletsala, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampel pada 45 siswa. Untuk menilai variabel bebas (Tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yaitu frekuensi menyikat gigi, Waktu menyikat gigi, Cara menyikat gigi, Pasta gigi berflour) variabel terikat (Status kebersihan gigi dan mulut). Alat ukur yang dalam penelitian ini menggunakan panduan wawancara dan lembar pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa-siswa kelas V dari 45 responden, yaitu : frekuensi menyikat gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria baik (77,78%), Waktu menyikat gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria baik (68,89%), cara menyikat gigi dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria baik (55,56%), dan pasta gigi berflour dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria baik (91,1%). Kesimpulan: Sebagian besar frekuensi menyikat gigi 2 kali sehari dengan status kebersihan gigi dan mulut dengan kriteria baik, waktu menyikat gigi pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur dengan status kebersihan gigi dan mulut dengan kriteria baik, cara menyikat gigi menggunakan teknik fones dengan status kebersihan gigi mulut dengan kriteria baik, sebagian besar responden menggunakan pasta gigi berflour dengan status kebersihan gigi mulut dengan kriteria baik.

Actions (login required)

View Item