Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Mikro Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 6-59 Bulan Didesa Ajaobaki Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)

Rahmania Septari, PO 530324119037 (2022) Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Mikro Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 6-59 Bulan Didesa Ajaobaki Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
KTI SEMANGAT NIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang dibutuhkan. Konsumsi makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak sehingga konsumsi makanan berpengaruh besar terhadap status gizi anak untuk mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak (Ariani, 2017). Tujuan penelitian: Untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi makro pada balita stunting usia 6-59 bulan di Desa Ajaobaki. Metodepenelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik cross sectional dengan konten analisis. Hasil penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan energi) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,017 (α<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan protein) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,285 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan lemak) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,686 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan karbohidrat) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,477 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan calcium) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,833 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (Fe) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,477 (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan energi) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,017 (α<0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan energi) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,017 (α<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan protein) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,285 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan lemak) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,686 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan karbohidrat) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,477 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (asupan calcium) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,833 (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan makanan (Fe) dengan kejadian stunting pada anak balita dengan p value 0,447 (p>0,05).

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Gizi ; Stunting Balita
Subjects: R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: Jurusan Gizi
Jurusan Gizi
Depositing User: Mrs. Yosefina Kalasansia Watu
Date Deposited: 16 Nov 2022 01:48
Last Modified: 16 Nov 2022 01:48
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/3811

Actions (login required)

View Item View Item