Gadur, Blasius (2016) HUBUNGAN INTERAKSI ANTARA PETUGAS KESEHATAN DENGAN PASIEN TB PARU DALAM PERAWATAN PASIEN TB PARU DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI PADA PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD Prof. Dr. W.Z. YOHANNES KOTA KUPANG. Poltekkes Kemenkes Kupang, Kupang.
Text
Laporan penelitian petugas dan pasien tbc 2016 (1).pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari hubungan interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien TB Paru dalam perawatan pasien dengan tindakan pencegahan penularan infeksi TB Paru pada pelayanan kesehatan di ruang penyakit dalam RSUD Prof. dr. W.Z. Yohannes Kota Kupang. Penelitian ini cenderung lebih bersifat observasional yang bersifat analitik yang didesain secara cross-sectional. Pertimbangan yang mendasar dalam penelitian ini karena sifat dasar penularan TB Paru dapat terjadi secara langsung dari penderita atau pasien TB Paru kepada siapapun, termasuk petugas kesehatan apabila tidak menggunakan pelindung diri. Kondisi seperti ini dimungkinkan terjadi karena antara petugas kesehatan dengan pasien TB Paru sering terjadi interaksi ketika berlangsungnya proses pengobatan atau konsultasi kesehatan. Sehingga diperlukan tindakan pencegahan dini seperti menggunakan alat pelindung saat berinteraksi dengan pasien TB Paru dan menyediakan tempat khusus pembuangan dahak dalam ruangan, agar pasien tidak membuang dahak disembarang tempat. Populasi dalam penelitian ini, adalah petugas pelayanan kesehatan dan pasien yang dirawat di ruang dalam dan bersedia untuk menjadi responden tertulis di RSUD Prof. dr. W.Z. Johannes Kupang. Sedang sampel dalam penelitian ini diambil petugas pelayan kesehatan dan pasien/keluarga TB Paru. Cara penarikan sampel ditentukan secara Random sampling, atau menggunakan metode acak sederhana terhadap petugas pelayanan kesehatan maupun pasien/keluarga pasie TB Paru di ruang penyakit dalam untuk dijadikan sampel, yaitu sebanyak 38 orang. Hasil penelitian terhadap variabel pencegahan penularan TB Paru yang terukur dari frekuensi jawaban responden penelitian, baik petugas kesehatan maupun pasien TB Paru di ruangan penyakit dalam RSUD Prof. dr. W.Z. Yohannes Kota Kupang dikategorikan baik, meskipun belum disediakan tempat khusus pembuangan dahak bagi pasien TB Paru. Sedang, hasil penelitian terhadap variabel interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien TB Paru dalam perawatan pasien, yang terukur dari frekuensi jawaban responden penelitian dikategorikan kurang baik. Penelitian ini juga menunjukan korelasi yang positif dengan kualitas hubungan sedang, antara variabel interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien TB Paru dalam perawatan pasien dengan tindakan pencegahan penularan infeksi TB Paru pada pelayanan kesehatan di ruang penyakit dalam RSUD Prof. dr. W.Z. Yohannes Kota Kupang. Implikasi yang diharapkan adalah menjadi bahan masukan bagi petugas/ pelayanan kesehatan, di ruangan penyakit dalam khususnya TB Paru pada RSUD Prof. dr. W.Z. Yohannes Kota Kupang, untuk lebih memperioritaskan penyediaan tempat khusus pembuangan dahak bagi pasien TB Paru, di samping penggunaan alat pelindung diri ketika melakukan tugas keperawatan selama berinteraksi dengan pasien TB paru, agar dapat mencegah sumber infeksi melalui percikan dahak (droplet infection) saat penderita batuk, berbicara atau meludah.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Interaksi, Petugas Kesehatan, Pasien, Penularan TB Paru |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan Jurusan Keperawatan |
Depositing User: | Mrs. Yosefina Kalasansia Watu |
Date Deposited: | 28 Apr 2023 03:00 |
Last Modified: | 28 Apr 2023 03:00 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/4118 |
Actions (login required)
View Item |