Pola Penyimpanan Air Bersih Masyarakat Sebagai Breeding Places Serta Angka Kepadatan Jentik Nyamuk Demam Berdarah Dengue Di Kota Kupang Tahun 2020

R.H. Kristina, 4027106301 (2020) Pola Penyimpanan Air Bersih Masyarakat Sebagai Breeding Places Serta Angka Kepadatan Jentik Nyamuk Demam Berdarah Dengue Di Kota Kupang Tahun 2020. Kupang, Poltekkes Kemenkes Kupang.

Text 2020_Laporan Penelitian Tahun Ibu RH Kristina.pdf Download (632kB)

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Ada beberapa daerah di Indonesia yang terus mengalami peningkatan incidence rate demam berdarah dengue termasuk di antaranya Propinsi Nusa Tenggara Timur. Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang perlu untuk dicegah dan diberantas karena penyakit ini bias mengakibatkan kematian dan berpotensi pada kejadian luar biasa (KLB). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegyti dan Aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia kecuali ditempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut (Ginanjar, 2008). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka CI = 35%; HI = 51,6%; BI = 103,4 per tiap 100 rumah.Tingkat kepadatan jentik terdapat pada skala 8 yang artinya kepadatan jentik di kota Kupang tergolong tinggi ➔ melebihi standar Kemenkes < 5. Hal ini berarti resiko penularan demam berdarah sangat tinggi. Jenis kontainer sebagai breeding places di kota Kupang terdiri dari tempat penampungan air (TPA) dalam bentuk : bak penampungan air, drum, ember, dispenser, tandon air, jerigen, dan gentong. Jumlah kontainer/ tempat penampungan air (TPA) di Kota Kupang cukup tinggi, yaitu 1 : 3, artinya 1 rumah memiliki 3 tempat penampungan air

Actions (login required)

View Item