R H Kristina, 4027106301 and Ragu Theodolfi, 4024067201 and Oktofianus Sila, 4014107501 (2022) Model Pemberantasan DBD dengan Menggunakan Teknologi Larvitrap Sebagai Perangkap Jentik dan Nyamuk, Abatisasi dengan Metode Tabur serta Pemberdayaan Jurbastik dalam Rangka Menurunkan Kasus DBD di Kota Kupang Tahun 2022. Jurnal Info Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Text
2022_Laporan Penelitian Tahun Ibu RH Kristina.pdf Download (990kB) |
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp dan telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya, salah satunya di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dinyatakan sebagai wilayah endemis DBD. Jumlah kasus DBD di Propinsi NTT tahun 2020 sebanyak 5669 kasus dan meninggal 58 orang (CFR = 1,02%). Kondisi geografis dan lingkungan Kota Kupang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegepty sehingga KLB DBD terjadi setiap tahunnya. Faktor eksternal yang sangat berpengaruh adalah ketersediaan air bersih, krisis air minum dan air bersih, serta sebagian besar tempat penampungan air (TPA) tidak memenuhi persyaratan. Untuk itu, perlu dilakukan upaya terobosan dan inovasi berupa model pemberantasan DBD menggunakan teknologi larvitrap sebagai perangkap jentik dan nyamuk, abatisasi dengan metode tabur serta pemberdayaan jurbastik (juru pembasmi jentik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan aksi gerakan pemasangan Larvitrap dan melakukan abatisasi pada Tempat Penampungan Air (TPA) di masyarakat/rumah tangga dengan maksud untuk mencegah tingginya angka kasus DBD di Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan penelitian pre and post test design. Sebelum melakukan intervensi pemasangan alat Larvitrap dilakukan pengukuran angka kepadatan jentik nyamuk sebelum intervensi dengan mengukur House Index (HI), Container index (CI), serta Breteau index (BI), dan setelah pemasangan dalam periode tertentu diukur kembali angka kepadatan jentiknya. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga (RT) di daerah endemis DBD Kota Kupang sebanyak 95.000 KK/rumah tangga dengan metode pengambilan sampel dengan cara total sampel sebanyak 427 KK. Hasil penelitian menunjukan TPA terbanyak tempayan 866 unit (47,8%). Kelurahan Fatululi dengan persentasi TPA dalam terbesar yaitu 15,7% (140 buah), dan Kelurahan Oesapa dengan TPA di luar rumah terbesar 15.5% (143 buah). Persentasi TPA di dalam rumah positif terbesar adalah keluarahan TDM dan Kelapa lima sebesar 30,4%, sedangkan TPA luar rumah positif terbesar kelurahan TDM 48.4%. TPA positif jentik hasil identifikasi di temukan jentik Aedes aegipty dan Aedes albopictus pada TPA dalam dan luar rumah di Kelurahan TDM, sedangkan enam kelurahan lain ditemukan jentik aedes aegipty. Persentasi Larvitrap yang positif jentik ditemukan di Kelurahan Oebufu 15 %, keluarahan Oesapa 10% sedangkan 5 kelurahan lainnya tidak ditemukan jentik. Indeks kepadatan jentik ditemukan House Indeks (HI) tertinggi kelurahan Kelapa Lima 58,33%, Contener indeks (CI) tertinggi kelurahan TDM 44,03% dan Breteau indeks (BI) tertinggi kelurahan TDM 218,75%.Berdasarkan Hasil penelitian, maka disarankan kepada masyarakat dan petugas kesehatan dan pengambil kebijakan agar dilakukan pengendalian secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Larvitrap, Indeks Larva, DBD, TPA |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | Users 4 not found. |
Date Deposited: | 09 May 2023 05:29 |
Last Modified: | 09 May 2023 05:29 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/4178 |
Actions (login required)
View Item |