Rendaman Daun Bayam Merah (Amaranthus gangeticus) Sebagai Alternatif Pewarna Eosin Pada Pewarnaan Hematoxilin Eosin

Elisabet Bendelina Kamaleng, PO5303333200228 (2023) Rendaman Daun Bayam Merah (Amaranthus gangeticus) Sebagai Alternatif Pewarna Eosin Pada Pewarnaan Hematoxilin Eosin. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
ELISABET BENDELINA KAMALENG.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://repository.poltekeskupang.ac.id/

Abstract

Latar belakang : Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) merupakan pewarnaan rutin dalam pewarnaan jaringan. Dalam pewarnaan HE terdapat tahapan pewarnaan dengan eosin yang bertujuan agar sitoplasma sel suatu jaringan dapat terwarnai nuansa merah muda sehingga dapat dibedakan dengan inti dan dapat didiagnosa. Penggunaan eosin sebagai pewarna sintetis memiliki sifat toksik dan tidak ramah lingkungan sehingga diperlukan alternatif pengganti. Bayam merah ( Amaranthus gangeticus) merupakan tanaman yang mengandung pigmen antosianin yang dapat dijadikan sebagai pewarna. Tujuan penelitian : Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah rendaman daun bayam merah 24 jam dan 48 jam dapat dapat dijadikan alternatif eosin sebagai agen pewarna pada pewarnaan HE. Hasil penelitian : Preparat dengan pewarnaan menggunakan rendaman daun bayam merah 24 jam menunjukkan warna biru keunguan yang cukup jelas pada inti sel, warna pada sitoplasma terlihat kecokelatan dan warna preparat yang kurang seragam. Sedangkan pada preparat dengan pewarnaan menggunakan rendaman daun bayam merah 48 jam menunjukkan warna biru keunguan yang kurang jelas pada inti sel, warna pada sitoplasma terlihat kecokelatan dan warna preparat yang tidak seragam. Hasil uji beda Kruskal-Wallis dengan parameter sitoplasma menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara hasil pewarnaan HE dengan eosin sebagai kontrol, rendaman daun bayam merah 24 jam dan rendaman daun bayam merah 48 jam dengan nilai signifikan 0,076 (p value > 0,05). Hasil uji beda Kruskal-Wallis dengan parameter inti sel menunjukkan adanya perbedaan signifikan dengan nilai signifikan 0,006 (p value < 0,05). Hasil uji beda Kruskal-Wallis dengan parameter keseragaman warna menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara hasil pewarnaan HE dengan eosin sebagai kontrol, rendaman daun bayam merah 24 jam dan rendaman daun bayam merah 48 jam dengan nilai signifikan 0,005 (p value < 0,05). Simpulan : Penelitian ini menunjukkan hasil rendaman daun bayam merah 24 jam maupun 48 jam belum mampu mewarnai sitoplasma sel jaringan uterus sebaik eosin namun masih dapat dibedakan antara inti sel dan sitoplasma sel jaringan uterus.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Antosianin, Eosin, Rendaman daun bayam merah
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Teknologi Laboratorium Medik
Teknologi Laboratorium Medik
Depositing User: Mr. Kornelis Laot Ama
Date Deposited: 10 Aug 2023 13:38
Last Modified: 10 Aug 2023 13:38
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/4464

Actions (login required)

View Item View Item