Tazyaneida Zhuelaina Kedoh, PO.5303333210798 (2024) Perbedaan Histologi Ginjal Mencit yang diinduksi Minuman Sopi Tradisional dengan yang diinduksi Vodka. Diploma thesis, Teknologi Laboratorium Medis.
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (568kB) | Request a copy |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) | Request a copy |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak jaringan dan organ tubuh, salah satunya ginjal. Alkohol dapat merusak ginjal dengan produk sampingan metabolismenya berupa ROS (Reactive Oxygen Spesies), yaitu sebuah molekul reaktif yang dapat membentuk radikal bebas sehingga memicu kerusakan pada sel dan jaringan. Provinsi di Indonesia dengan prevalensi konsumsi minuman beralkohol tertinggi menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 yaitu Sulawesi Utara (16,0%), Nusa Tenggara Timur (15,6%), dan Bali (14,0%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi alkohol terhadap perubahan histomorfologi ginjal mencit. Jenis minuman beralkohol yang digunakan adalah minuman tradisional khas Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu sopi dengan kadar alkohol sekitar 40-70% dan minuman beralkohol yang diproduksi pabrik, yaitu vodka dengan kadar alkohol 40%. Digunakan 27 ekor mencit yang dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol (KK) tidak diberi perlakuan, kelompok 1 (K1) yang diinduksi sopi 1 x 0,5 ml/hari, kelompok 2 (K2) yang diinduksi vodka 1 x 0,5 ml/hari. Parameter pengukurannya adalah ada tidaknya kerusakan pada glomerulus dan tubulus dengan menentukan banyaknya sel yang mengalami hipertrofi dan atrofi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minuman sopi tradisional dan vodka dengan dosis 0,5 ml/hari selama 14 hari belum memberikan efek kerusakan pada ginjal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Histologi Ginjal, Sopi, Vodka |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology R Medicine > RD Surgery |
Divisions: | Jurusan Analis Kesehatan Jurusan Analis Kesehatan Jurusan Analis Kesehatan |
Depositing User: | Mr Johan Hayon |
Date Deposited: | 12 Jul 2024 08:18 |
Last Modified: | 12 Jul 2024 08:19 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/4951 |
Actions (login required)
View Item |