PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor) DAN TEPUNG IKAN TERI (Stolephorus sp) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BISKUIT

Mata, Irene (2024) PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor) DAN TEPUNG IKAN TERI (Stolephorus sp) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BISKUIT. Diploma thesis, Jurusan Gizi.

[img] Text
COVER-DAFTAR LAMPIRAN_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (415kB)
[img] Text
BAB 1_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (211kB)
[img] Text
BAB II_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (240kB)
[img] Text
BAB III_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (61kB)
[img] Text
BAB IV_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (96kB)
[img] Text
BAB V_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (31kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA_ Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (189kB)
[img] Text
LAMPIRAN_Irene Buy Mangngi Mata.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Pengaruh Substitusi Tepung Sorgum dan Tepung Ikan Teri Terhadap Sifat Organoleptik Biskuit Irene Buy Mangngi Mata Email: irenmangngimata@gmail.com Poltekkes Kemenkes Kupang Prodi Gizi xiv + 63 : gambar, tabel, lampiran Latar Belakang: Kurang Energi Protein (KEP) adalah salah satu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan energi dan protein dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari atau karena penyakit tertentu. Disebut KEP jika berat badan tidak sesuai dengan penunjuk berat badan menurut umur (BB/U). KEP merupakan kekurangan gizi (energi dan protein) yang paling parah dan tidak ada habisnya, terutama pada bayi. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa prevalensi status gizi kurang dan buruk di Indonesia sebesar 17,7% dengan rincian status gizi kurang sebanyak 13,8% dan gizi buruk sebanyak 3,9%. Maka peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian yang memformulasikan pangan local sebagai bahan alternative makanan selingan balita dalam bentuk biscuit dengan cara pemanfaatan pangan local (sorgum dan ikan teri) yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan: Peneliian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung sorgum dan tepung ikan teri terhadap sifat organoleptic biscuit dengan formula (30%:10%), (20%:15%), (10%:20%). Metode Penelitian: Eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu P0, P1, P2, P3. Analisis data menggunakan analisis statistic Oneway Anova pada tingkat kepercayaan 95%. Jika ada perbedaan akan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil: Substitusi tepung sorgum dan tepung ikan teri meningkatkan nilai gizi makro (energy, protein, lemak, karbohidrat) pada biscuit. Selain nilai gizi makro, penilaian organoleptic terhadap biscuit berada pada kategori agak suka sampai dengan suka. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan P3 karena paling disukai baik dari segi warna, aroma, tekstur, rasa serta tinggi akan kandungan gizi makro dengan substitusi tepung sorgum 10% dan tepung ikan teri 20%. Kata Kunci: Kekurangan energi protein, tepung sorgum, tepung ikan teri, biscuit, substitusi. Kepustakaan: 41 Buku (2013 s/d 2023)

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Kekurangan energi protein, tepung sorgum, tepung ikan teri, biscuit, substitusi.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Gizi
Jurusan Gizi
Depositing User: irene mata
Date Deposited: 10 Sep 2024 03:52
Last Modified: 10 Sep 2024 03:52
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/5339

Actions (login required)

View Item View Item