Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Sabun Padat Dari Ekstrak Etanol Terpurifikasi Daun Kelor (Moringa oleifera L)

Priska Elisabeth Enga, PO5303332210500 (2024) Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Sabun Padat Dari Ekstrak Etanol Terpurifikasi Daun Kelor (Moringa oleifera L). Diploma thesis, poltekkes kemenkes kupang.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (917kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (505kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (650kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (721kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (656kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (386kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (751kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Sabun padat merupakan sabun berbentuk padat yang terbuat dari reaksi saponifikasi NaOH dengan minyak nabati atau lemak. Sabun padat dapat diformulasi menggunakan ekstrak terpurifkasi untuk meningkatkan efek antioksidan dan nilai keestetikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah formula sabun padat dari esktrak etanol terpurifikasi daun kelor ( Moringa oleifera L ) memenuhi persyaratan sabun padat diantaranya kadar air, pH 0,1%, bahan tak larut etanol, alkali bebas, dan stabilitas busa. Ekstrak daun kelor diperoleh dengan metode meserasi menggunakan etanol 70% dan dideklorofilasikan dengan metode cair-cair menggunakan pelarut etanol 25% dan minyak kelapa. Hasil deklorofilasi dipekatkan untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak yang diperoleh diformulasikan menjadi sabun dengan variasi konsentrasi ekstrak yang berbeda. Sabun yang dihasilkan berwarna coklat pucat,beraroma khas minyak zaitun .Hasil kadar air Formula 1 hasilnya 43,6%, 53,2%, 44,6 % pada F1R1, F1R2, F1R3 formula 2 hasilnya 42%, 49%, 42% pada F2R1, F2R2, F2R3. Hasil kadar pH F1 hasilnya 10,8, 10,6, 10,3 pada F1R1, F1R2 ,F1R3 dan F2 10,4, 10,2, 10,2 pada F2R1, F2R2, F2R3. Bahan tak larut etanol diperoleh formula 1 6,6%, 8%, 2,4% pada F1R1, F1R2, F1R3 formula 2 hasilnya 2,2%, 6,4%, 2,4% pada F2R1, F2R2, F2R3. Kadar alkali bebas formula 1 0,2%, 0,184%, 0,208% pada F1R1, F1R2, F1R3 formula 2 0,192%, 0,176%, 0,192% pada F2R1, F2R2, F2R3. Hasil stabilitas busa Formula 1 tinggi busa 2 cm, 2cm, 1 cm pada F1R1, F1R2, F1R3 formula 2 tinggi busanya 2 cm, 1 cm, 1,5 cm pada F2R1, F2R2, F2R3. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa kedua formula memenuhi karakteristik. pH dan bahan tak larut etanol sedangkan tidak memenuhi syarat kadar air, alkali bebas dan stabilitas busa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Daun kelor (Moringa oleifera L ), Deklorofilasi, Sabun padat, Formulasi
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Jurusan Farmasi
Jurusan Farmasi
Depositing User: Priska Elisabeth Enga
Date Deposited: 07 Sep 2024 03:06
Last Modified: 07 Sep 2024 03:06
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/5582

Actions (login required)

View Item View Item