ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. N. DENGAN BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG PERINATAL RSUD ENDE

MARIA YULIATRI SUBNAFEU, PO.5303202200501 (2023) ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. N. DENGAN BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG PERINATAL RSUD ENDE. Diploma thesis, Jurusan Keperawatan.

Text KTI -MARIA YULIATRI SUBNAFEU_compressed.pdf Download (528kB)

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan keadaan di mana bayi lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram dan menyumbang kontribusi sekitar 60-8-% kasus kematian neonatal. Pada kondisi seperti ini akan muncul banyak masalah keperawatan seperti gangguan teremogulasi, gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler, hematologi, gastrointestinal, susunan saraf pusat dan ginjal. Tujuan studi kasus ini adalah untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Perinatal RSUD Ende. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif. Subjek dalam studi kasus ini adalah satu orang klien dengan diagnosa medis BBLR. Penelitian ini dilakukan di Ruangan Perinatal RSUD Ende. Hasil studi kasus yang dilakukan di Ruang Perinatal RSUD Ende pada bulan Juli 2023 didapati klien By. Ny. N. usia empat hari dengan berat lahir 1.700 gram lahir pada usia kehamilan 33 minggu. Klien tampak lemah, sianosis, takipnea, pernapasan 60x/m, panjang badan 47 cm, lingkar dada 25 cm, lingkar kepala 29 cm, kulit tipis, lanugo banyak, tonus otot lemah, suhu tubuh 37,5o C, tangis lemah serta refleks menghisap dan menelan yang lemah. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat diambil empat masalah keperawatan yaitu teremogulasi tidak efektif, pola napas tidak efektif, defisit nutrisi dan risiko infeksi. Tindakan keperawatan kepada klien berfokus pada monitor dan mempertahankan suhu dalam rentan normal, memonitor dan memberikan bantuan nafas kepada klien, mempertahankan nutrisi sesuai kebutuhan klien dan mempertahankan tindakan aseptik pada setiap tindakan keperawatan yang dilakukan. Selama masa perawatan, sebagian tujuan keperawatan telah terlaksana. Namun, tindakan harus tetap dilaksanakan oleh perawat yang berada di ruangan sampai klien menunjukan perubahan ke arah yang lebih baik. Kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus ini adalah tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lapangan pada BBLR. diharapkan studi kasus ini dapat dijadikan referensi dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan BBLR.

Actions (login required)

View Item