Mery Christiani Mone Ke, PO5303241210164 (2024) Pembuatan Biskuit Dengan Subtitusi Tepung Kacang Hijau Dan Tepung Kacang Tanah Sebagai Salah Satu Alternatif Penanganan Kekurangan Energi Protein (KEP) Pada Balita. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Text
COVER. MERY CH MONE KE .pdf Download (474kB) |
|
Text
BAB I. MERY CH MONE KE .pdf Download (115kB) |
|
Text
BAB II. MERY CH MONE KE .pdf Download (399kB) |
|
Text
BAB III. MERY CH MONE KE .pdf Download (175kB) |
|
Text
BAB IV. MERY CH MONE KE .pdf Download (229kB) |
|
Text
BAB V. MERY CH MONE KE.pdf Download (13kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA. MERY CH MONE KE.pdf Download (95kB) |
|
Text
LAMPIRAN. MERY CH MONE KE.pdf Download (736kB) |
Abstract
Latar Belakang : Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari- hari atau disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Nurwijayanti, 2016). Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018, melaporkan prevalensi KEP di Indonesia berdasarkan pengukuran berat badan terhadap usia sebesar 17,7% dengan presentase kategori gizi kurang (underweight) sebesar 13,0% dan kategori gizi buruk sebesar 3,9%. Kacang hijau (Vigna radiate L) merupakan salah satu komditas pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kacang hijau tergolong bahan makanan dengan kandungan protein yang cukup tinggi yaitu23,7 g/100 gram bahan. Kacang tanah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Kacang tanah dapat diolah menjadi bermacammacam produk, misalnya kacang goreng, kacang bawang, ampyang, enting-enting, rempeyek dan tepung. Kacang tanah mempunyai nama ilmiah Arachis hypogea L. Buah kacang tanah berbentuk polong. Biskuit merupakan jenis makanan ringan yang mudah didapat dan digemari oleh anak-anak khususnya balita. Biskuit adalah produk bakery yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa substitusinya, minyak/lemak, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Tingkat konsumsi biskuit di Indonesia rata-rata mencapai 24,22 ons\ 0,1 Kg pertahunnya dan nilainya selalu naik mengingat konsumen biskuit hampir dari semua usia (balita sampai lansia). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung kacang hijau dan tepung kacang tanah terhadap daya terima dalam pembuatan biskuit untuk mengatasi KEP. Metode Penelitian : jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan yaitu P1,P2 dan P3. Perlakuan berupa subtitusi tepung kacang hijau dan tepung kacang tanah. Hasil : Berdasarkan hasil uji organoleptik biskuit berdasarkan warna, aroma, rasa dan tekstur yang paling disukai p1 dengan nilai 4,33. Untuk nilai gizi yang paling tinggi adalah p3 dengan nilai gizi energi 2.044,8 kkal, protein 64,85 gram, lemak 141,04 gram dan karbohidrat 135,35 gram. Hasil uji daya terima aroma biskuit tingkat kesukaan aroma pada p1 dengan kategori sangat suka. Hasil uji daya terima Kesimpulan : Hasil uji daya terima warna biskuit dapat diketahui bahwa p1 dan p2 dengan kategori sangat suka dan p3 dengan kategori kurang suka. Dari ketiga perlakuan aspek warna ini maka daya terima panelis paling yang suka terhadap perlakuan p1 dan p2, hasil uji daya terima aroma biskuit tingkat kesukaan aroma pada P3dengan kategori sangat suka, hasil uji daya terima rasa biskuit tingkat kesukaan rasa pada P1 dan P2 dengan kategori sangat suka dan hasil uji daya terima tekstur biskuit tingkat kesukaan tekstur P1 dengan kategori sangat suka.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan Gizi > Gizi Jurusan Gizi > Gizi Gizi |
Depositing User: | Mery Mone ke |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 00:57 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 00:57 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/6646 |
Actions (login required)
View Item |