Elsarani Keretana, PO5303333220075 (2025) Gambaran Nilai Hematokrit Penderita Tuberkulosis Paru Yang Mengkonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (Oat). Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
Cover_Elsarani Keretana.pdf1.pdf Download (718kB) |
![]() |
Text
BAB I_Elsarani Keretana.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
BAB II_Elsarani Keretana.pdf Download (651kB) |
![]() |
Text
BAB III_Elsarani Keretana.pdf Download (253kB) |
![]() |
Text
BAB IV_Elsarani Keretana.pdf Download (208kB) |
![]() |
Text
BAB V_Elsarani Keretana.pdf Download (159kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_Elsarani Keretana._3pdf.pdf Download (231kB) |
![]() |
Text
Lampiran_Elsarani Keretana.pdf1.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang organ paru-paru dan menyebar melalui udara saat penderita TB batuk atau bersin, melepaskan percikan dahak atau droplet nuclei yang mengandung kuman. Penanganan TB memerlukan pengobatan jangka panjang menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT), yang terbagi dalam dua fase yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Namun, penggunaan OAT dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan efek samping, seperti penurunan nilai hematokrit akibat anemia atau trombositopenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai hematokrit pada penderita TB paru yang mengonsumsi OAT di Puskesmas Bakunase. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif dengan melibatkan 30 responden. Pemeriksaan nilai hematokrit dilakukan secara otomatis menggunakan alat hematology analyzer. Hasil penelitian ini menunjukkan (83,34 %) berada pada usia produktif (18–59 tahun) dari penderita TB paru, didominasi oleh laki-laki (56,67%), kemudian sebagian besar (60%) berada pada fase pengobatan intensif dan pada fase pengobatan lanjutan (40%). Nilai hematokrit rendah ditemukan pada 23,3% responden, sedangkan nilai tinggi pada 16,7% responden. Sebanyak 13,33% responden dengan nilai hematokrit tinggi berada pada fase pengobatan lanjutan, sedangkan 16,67 % responden dengan nilai hematokrit rendah berada pada fase pengobatan intensif.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nilai Hematokrit, Obat Anti Tuberkulosis (OAT), Tuberkulosis |
Subjects: | Q Science > QR Microbiology R Medicine > RB Pathology R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Teknologi Laboratorium Medik Teknologi Laboratorium Medik Teknologi Laboratorium Medik |
Depositing User: | Elsarani Keretana |
Date Deposited: | 11 Jul 2025 07:29 |
Last Modified: | 11 Jul 2025 07:29 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/7088 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |