Gambaran Derajat Keasaman (pH) Saliva dan Karies Gigi Pada Anak Balita stunting di Kelurahan Liliba

Inosensia Naom, PO5303204220527 (2025) Gambaran Derajat Keasaman (pH) Saliva dan Karies Gigi Pada Anak Balita stunting di Kelurahan Liliba. Diploma thesis, DIIIkesehatan Gigi.

[img] Text
KAVER INOSENSIA NAOM.pdf

Download (502kB)
[img] Text
ABSTRAK INOSENSIA NAOM.pdf

Download (104kB)
[img] Text
BAB 1 INOSENSIA ANOM.pdf

Download (192kB)
[img] Text
BAB 2 INOSENSIA NAOM.pdf

Download (334kB)
[img] Text
BAB 3 INOSENSIA NAOM.pdf

Download (159kB)
[img] Text
BAB 4 INOSENSIA NAOM1.pdf

Download (236kB)
[img] Text
BAB 5 INOSENSIANAOM.pdf

Download (137kB)
[img] Text
DAPUS INOSENSIA NAOM 7.pdf

Download (320kB)
[img] Text
LAMPIRAN INOSENSIA NAOM.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang :Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan struktur rongga mulut, termasuk terganggunya pertumbuhan kelenjar di dalam rongga mulut, yang dapat menyebabkan atrofi pada kelenjar saliva. Menurut WHO, jika suatu daerah memiliki angka prevalensi stunting di atas 20%, maka wilayah tersebut dikategorikan sebagai daerah dengan stunting kronis. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2022 tercatat sebesar 21,6%, menunjukkan bahwa negara ini masih menghadapi masalah stunting kronis. Oleh karena itu, upaya penurunan angka stunting menjadi langkah penting menuju kemajuan dan kemakmuran bangsa. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk daerah dengan prevalensi stunting yang masih cukup tinggi, melebihi angka 20%.Tujuan Penelitian: Menjelaskan gambaran derajat keasaman (pH) saliva dan kondisi karies gigi pada balita stunting di Kelurahan Liliba.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional, dengan total sampel sebanyak 31 anak balita stunting yang diperoleh dari 10 posyandu serta kunjungan rumah di Kelurahan Liliba. Variabel yang diteliti adalah pH saliva dan karies gigi pada balita stunting.Hasil Penelitian: Sebanyak 13 anak menunjukkan tingkat keasaman saliva yang rendah atau bersifat asam (pH 5,0–5,8), yang mencerminkan kondisi rongga mulut yang kurang netral dan berisiko tinggi menyebabkan karies. Rata-rata tingkat keparahan karies gigi tergolong sangat tinggi, dengan indeks def-t sebesar 3,7, yang berarti anak mengalami rata-rata 3–4 gigi yang rusak. Kesimpulan: Terdapat kecenderungan bahwa semakin rendah (asam) pH saliva pada anak balita stunting, maka tingkat keparahan karies gigi yang dialami juga semakin tinggi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: pH saliva .Karies Gigi, Balita Stunting
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Jurusan Keperawatan Gigi > Gigi
Jurusan Keperawatan Gigi > Gigi
Jurusan Keperawatan Gigi > Gigi
Gigi
Depositing User: Inosensia Naom
Date Deposited: 07 Aug 2025 06:23
Last Modified: 07 Aug 2025 06:23
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/7399

Actions (login required)

View Item View Item