Oktovianus Kore Leba, PO5303330220197 (2025) Kualitas Udara Di Rumah penderita Penyakit TB Paru Di Desa Fenfui Timur Dan Kelurahan Tarus tahun 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
COVER OKTO.pdf Download (547kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (283kB) |
![]() |
Text
BAB 2 OKTO.pdf Download (416kB) |
![]() |
Text
BAB 3 OKTO.pdf Download (337kB) |
![]() |
Text
BAB 4 OKTO.pdf Download (536kB) |
![]() |
Text
BAB V OKTO.pdf Download (170kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAK OKTO 212.pdf Download (112kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN OKTO.pdf Download (5MB) |
Abstract
Kasus TB paru diwilayah kerja Puskesmas Tarus masih sangat tinggi dengan jumlah kasus di Desa Penfui Timur sebanyak 19 kasus sedangkan di Kelurahan Tarus sebanyak 18 kasus. TB peru berkaitan erat dengan kondisi lingkungan fisik rumah yaitu kurangnya pencahayaan, suhu, kelembaban, dan ventilasi. Dan juga dari survei awal diketahui bahawa kondisi ini merupakan salah satu penyebab dari penyakit TB Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi fisik kualitas udara dalam rumah penderita TB Paru di Desa Penfui Timur dan Kelurahan Tarus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif. Variabel penelitian ini yaitu variabel independen (suhu, kelembapan, pencahayaan alami dan ventilasi) dengan kejadian penyakit TB paru di rumah penderita. Populasi dan sampel dari penelitian adalah 37 penderitta TB Paru yang ada di Desa Penfui Timur dan Kelurahan Tarus Kecamatan Kupang Tengah. Metode yang digunakan yaitu observasi dan pengukuran suhu, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan Permenkes Nomor 2 tahun 2023. Hasil penelitian untuk pengukuran suhu di rumah penderita TB Paru diperoleh 12 ruangan yang memenuhi syarat (10,81%) dan 99 ruangan tidak memenuhi syarat (89,19%). Pengukuran kelembaban di rumah penderita TB Paru diperoleh 37 ruangan yang memenuhi syarat (33,33%) dan 74 ruangan yang tidak memenuhi syarat (66,67%). Pengukuran pencahayaan alami di rumah penderita TB Paru diperoleh 111 ruangan yang tidak memenuhi syarat (100%). Pengukuran luas ventilasi di rumah penderita TB Paru diperoleh 30 yang memenuhi syarat (44,77%) dan 37 yang tidak memenuhi syarat (55,22%). Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa untuk pengukuran suhu, kelembaban, pencahayaan dan ventilasi di ruangan rumah penderita TB Paru terdapat 321 ruangan yang tidak memenuhi syarat. Diharapkan masyarakat khususnya penderita TB Paru lebih memahami penyakit tersebut serta hubungannya dengan kondisi fisik lingkungan rumah seperti: menambah jumlah ventilasi atau jendela, membuat ventilasi silang, menerapkan kebiasaan membuka jendela setiap hari agar terjadi pertukaran sirkulasi udara.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kualitas, Udara |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Jurusan Kesehatan Lingkungan > Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan > Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan > Kesehatan Lingkungan Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | Oktovianus Kore Leba |
Date Deposited: | 21 Aug 2025 08:20 |
Last Modified: | 21 Aug 2025 08:20 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/7559 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |