Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Sikumana

Selvi Agustina Messak, PO5303332221494 (2025) Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Sikumana. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
Cover_Selvi Agustina Messak.pdf

Download (510kB)
[img] Text
Bab I_Selvi Agustina Messak.pdf

Download (166kB)
[img] Text
Bab II_Selvi Agustina Messak.pdf

Download (208kB)
[img] Text
Bab III_Selvi Agustina Messak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (190kB) | Request a copy
[img] Text
Bab IV_Selvi Agustina Messak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (264kB) | Request a copy
[img] Text
Bab V_Selvi Agustina Messak.pdf

Download (65kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Selvi Agustina Messak.pdf

Download (189kB)
[img] Text
Lampiran_Selvi Agustina Messak.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah dan dapat disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri. ISPA diklasifikasikan menjadi ISPA bagian atas dan bawah, dengan gejala awal seperti demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. ISPA dapat menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani dengan baik, serta berdampak pada penurunan produktivitas hidup. Prevalensi ISPA di Indonesia tergolong tinggi dengan total 877.531 kasus pada tahun 2023 dan Puskesmas Sikumana mencatat jumlah kasus tertinggi di Kota Kupang.Tujuan: Untuk mengetahui profil penggunaan obat pada ISPA di Puskesmas Sikumana. Metode: Menggunakan metode pengambilan data secara Retrospektif. Hasil: Profil penggunaan obat pada pasien ISPA berdasarkan demografi pasien mayoritas adalah jenis kelamin perempuan (58,33)% dan terbanyak berada pada kelompok usia 54-59 tahun (16,66%), berdasarkan jenis obat yang paling banyak digunakan adalah mukolitik yaitu ambroxol (73,14%), berdasarkan dosis obat yang paling banyak digunakan adalah ambroxol dengan aturan pakai 30 mg sekali pakai dan sehari pakai 90 mg (3 kali sehari 1 tab) (69,44%), berdasarkan lama waktu penggunaan obat yang paling banyak digunakan adalah selama 3 hari (72,22%), dan berdasarkan manajemen terapi yang paling banyak digunakan adalah terapi suportif (79,62%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terapi suportif mendominasi pengobatan ISPA di Puskesmas Sikumana dan penggunaan antibiotik masih tergolong rendah. Hal ini mencerminkan adanya upaya untuk menghindari resistensi antibiotik dan mendukung pengobatan berbasis gejala.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: ISPA, Profil penggunaan obat, Puskesmas Sikumana, Terapi suportif, Resistensi antibiotik
Subjects: R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RJ Pediatrics
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Jurusan Farmasi
Jurusan Farmasi
Depositing User: Selvi Agustina Messak
Date Deposited: 04 Sep 2025 08:27
Last Modified: 04 Sep 2025 08:27
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8015

Actions (login required)

View Item View Item