Aktivitas Hepatoprotektor Madu Hutan Amfoang Berdasarkan Parameter Total Protein Pada Hewan Uji Tikus Yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksis

Maria Elisabeth Mala Mangu, PO5303332221378 (2025) Aktivitas Hepatoprotektor Madu Hutan Amfoang Berdasarkan Parameter Total Protein Pada Hewan Uji Tikus Yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksis. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text Cover KTI Maria Mangu.pdf Download (789kB)
	Text BAB I KTI Maria Mangu.pdf Download (17kB)
	Text BAB II KTI Maria Mangu.pdf Download (236kB)
	Text BAB III KTI Maria Mangu.pdf Download (316kB)
	Text BAB IV KTI Maria Mangu.pdf Download (538kB)
	Text BAB V KTI Maria Mangu.pdf Download (6kB)
	Text Daftar Pustaka KTI Maria Mangu.pdf Download (276kB)
	Text Lampiran KTI Maria Mangu.pdf Download (943kB)

Abstract

Latar belakang : Kerusakan hati yang parah dapat terjadi akibat overdosis parasetamol, disebabkan akumulasi metabolit toksik NAPQI yang berperan dalam penurunan kadar total protein sebagai penanda gangguan fungsi hati. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi potensi hepatoprotektif madu hutan Amfoang yang berasla dari wilayah Timur, Tengah, Selatan, dengan mengacu pada parameter total protein pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi parasetamol dosis toksik. Metode : Penelitian eksperimental ini berlangsung selama 12 hari dengan 6 kelompok perlakuan : control normal, control negative (Na. CMC), control positif (kurkumin), serta 3 kelompok perlakuan madu. Induksi parasetamol dilakukan pada hari ke-8, kemudian kadar total protein diukur menggunakan ERBA XL 200. Hasil : Hasil uji fitokimia menunjukan madu mengandung flavonoid =, tannin, saponin, dan alkaloid. Nilai rata-rata total protein kelompok madu mendekati kontorl positif dan normal. Analisis ANOVA menunjukan tidak ada perbedaan bermakna (p > 0,05), tetapi madu tetap memperlihatkan indikasi biologis sebagai hepatoproektor. Kesimpulan : Madu hutan Amfoang berpotensi dimanfaatkan sebagai agen hepatoprotektor alami.

Actions (login required)

View Item