Junus Frederik Seru Sanglayuk, PO5303333220083 (2025) Pengaruh Antikoagulan dan Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kadar Eritrosit. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
Cover_ JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (483kB) |
![]() |
Text
BAB 1_JUNUS SANGLAYUK 1.pdf Download (183kB) |
![]() |
Text
BAB II _ JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (189kB) |
![]() |
Text
BAB III_ JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (260kB) |
![]() |
Text
BAB IV_ JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (218kB) |
![]() |
Text
BAB V JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (136kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_ JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (171kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN_ JUNUS SANGLAYUK.pdf Download (1MB) |
Abstract
Hematologi merupakan cabang ilmu biologi kesehatan yang mempelajari darah serta organ pembentuk darah. Dalam hematologi, berbagai komponen darah dianalisis melalui pemeriksaan yang mencakup sel darah merah, sel darah putih, dan pembekuan darah. Penanganan sampel darah sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologis. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan meliputi medium, pH, suhu, tonisitas, dan perlakuan mekanik. Juga hal-hal seperti jenis antikoagulan yang digunakan, jeda waktu antara pengambilan sampel dan pemeriksaan, serta metode penyimpanan turut berperan dalam validitas hasil pemeriksaan hematologi. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh jenis antikoagulan dan lama waktu penyimpanan terhadap kadar eritrosit. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah true experiment dengan desain post-test only control design. Sampel darah vena yang diperoleh dari responden sehat, kemudian dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis antikoagulan, yaitu K2EDTA (kontrol), K3EDTA, dan Heparin. Masing-masing kelompok diperiksa kadar eritrosit menggunakan hematology analyzer pada dua titik waktu: segera setelah pengambilan dan setelah penyimpanan 7 jam pada suhu ruang. Uji Anova one way untuk menilai perbedaan kadar eritrosit berdasarkan jenis antikoagulan dan lama waktu penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar eritrosit (juta/μL) pada pemeriksaan segera menggunakan antikoagulan K3EDTA (5.6217) dan Heparin (5.5883) lebih rendah dari K2EDTA sebagai kontrol (5.7117). Kadar eritrosit mengalami penurunan setelah penyimpanan 7 jam yaitu pada penggunaan antikoagulan K3EDTA rata-rata 5.6133 dan Heparin rata-rata 5.5483. Hasil uji Anova one way menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada kadar eritrosit berdasarkan jenis antikoagulan dan lama waktu penyimpanan (p=0.990, p>0.05). Penelitian ini menyimpulkan jenis antikoagulan dan lama waktu penyimpanan berpengaruh terhadap kadar eritrosit namun tidak bermakna secara statistik dan antikoagulan K3EDTA memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan Heparin. Disarankan pemeriksaan eritrosit dilakukan segera setelah pengambilan darah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eritrosit, K2EDTA, K3EDTA, Heparin |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Teknologi Laboratorium Medik Teknologi Laboratorium Medik Teknologi Laboratorium Medik |
Depositing User: | Mr Junus sanglayuk |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 01:42 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 01:42 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8137 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |