Maria Bibiana Pasya Doren, PO5303332221377 (2025) Identifikasi Bahan Kimia Obat Paracetamol Dalam Jamu Kunyit Asam Serbuk Dengan Spektrofotometri Yang Beredar Di Toko Obat Kota Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
Cover-Pasya.pdf Download (272kB) |
![]() |
Text
Abstrak-Pasya.pdf Download (141kB) |
![]() |
Text
Bab I - Pasya.pdf Download (103kB) |
![]() |
Text
Bab II - Pasya.pdf Download (171kB) |
![]() |
Text
Bab III- Pasya.pdf Download (22kB) |
![]() |
Text
Bab IV- Pasya.pdf Download (174kB) |
![]() |
Text
Bab V- Pasya.pdf Download (5kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka-Pasya.pdf Download (151kB) |
![]() |
Text
Lampiran-Pasya.pdf Download (884kB) |
Abstract
Latar Belakang: Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang telah digunakan secara turun-temurun, salah satunya adalah jamu kunyit asam serbuk. Meskipun dikenal alami, penambahan Bahan Kimia Obat (BKO) seperti paracetamol masih ditemukan pada beberapa produk jamu untuk memberikan efek instan, yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Di Kota Kupang, jamu kunyit asam cukup populer sebagai alternatif pereda nyeri haid, sehingga perlu dilakukan pengujian terhadap keamanannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan paracetamol sebagai BKO pada jamu kunyit asam serbuk yang dijual di toko obat Kota Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Sampel dipilih secara purposive sampling dari toko obat di Kota Kupang. Uji kualitatif dilakukan menggunakan reagen FeCl₃ dan Liebermann. Uji kuantitatif dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan larutan baku paracetamol 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm, serta larutan sampel 12 ppm menggunakan etanol 70% sebagai pelarut dan blanko. Hasil: Hasil uji kualitatif menunjukkan ketiga sampel negatif mengandung paracetamol. Namun, uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis mendeteksi adanya paracetamol pada kadar sangat rendah, yaitu 2,0425 ppm, 1,846 ppm, dan 1,94 ppm. Kadar rendah ini diduga akibat kontaminasi selama proses analisis, seperti peralatan gelas yang kurang bersih atau penimbangan di area yang sama. Simpulan: Berdasarkan hasil analisis kualitatif menggunakan metode uji warna, tidak ditemukan kandungan BKO paracetamol pada semua sampel. Namun, analisis kuantitatif dengan spektrofotometri menunjukkan bahwa ketiga sampel mengandung paracetamol dengan kadar sangat rendah, yaitu sampel 1 sebesar 2,0425 ppm (0,0000020425%), sampel 2 sebesar 1,846 ppm (0,00018467%), dan sampel 3 sebesar 1,94 ppm (0,000194%).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahan Kimia Obat,Paracetamol |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Jurusan Farmasi Jurusan Farmasi |
Depositing User: | Mrs maria bibiana pasya doren |
Date Deposited: | 09 Sep 2025 08:32 |
Last Modified: | 09 Sep 2025 08:32 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8281 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |