Implementasi Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio Caesar Dengan Masalah Mobilitas Fisik Untuk Meningkatkan Kebutuhan Aktivitas DiRuang Nifas RSUD Waikabubak

Dini Diana Saudale, PO53032120423 (2025) Implementasi Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio Caesar Dengan Masalah Mobilitas Fisik Untuk Meningkatkan Kebutuhan Aktivitas DiRuang Nifas RSUD Waikabubak. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text 1. HALAMAN SAMPUL DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text 2. BAB 1 (1).pdf Download (354kB)
	Text 3. BAB 2.pdf Download (996kB)
	Text 4. BAB 3.pdf Download (367kB)
	Text 5. BAB 4.pdf Download (927kB)
	Text 6. BAB 5.pdf Download (330kB)
	Text 7. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf Download (351kB)
	Text 8. LAMPIRAN-1.pdf Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Latar Belakang: Sectio caesarea merupakan prosedur bedah yang dilakukan untuk mengeluarkan bayi dari rahim melalui sayatan dinding perut dan rahim Ibu. Prosedur ini biasanya dilakukan jika persalinan normal tidak memungkinkan atau tidak aman bagi Ibu atau bayi, seperti jika ada masalah medis atau komplikasi selama kehamilan atau persalinan. Setelah bayi dilahirkan melalui operasi ini, Ibu akan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama di bandingkan dengan persalinan normal. Salah satu teknik penyembuhan luka sectio caesarea yaitu dengan melakukan mobilisasi dini. Tujuan: Menerapkan/mengimplementasikan mobilisasi dini pada Ibu post sectio caesarea dengan masalah mobilitas fisik untuk meningkatkan kebutuhan aktivitas. Metode: Dalam penelitian ini adalah dua orang klien Ibu post sectio caesarea dengan dilakukan mobilisasi dini: Bersedia menjadi responden, Ibu post sectio caesarea dengan masalah mobilisasi dini, pada Ibu post sectio caesarea yang dapat diajak komunikasi. Hasil: setelah dilakukan tindakan proses keperawatan pada klien 1 dan klien 2 selama 3 hari didapatkan hasil klien 1 mengatakan belum bisa melakukan aktivitas karena nyeri pada perut bagian bawah dan kekuatan otot menurun dengan skala nyeri 7 dan klien 2 mengatakan aktivitasnya terganggu karena nyeri pada perut bagian bawah dan kekuatan otot menurun dengan skala 8. Kesimpulan: Setelah dilakukan implemetasi mobilisasi dini selama 3x24 jam kepada kedua pasien terbukti dapat meningkatkan kebutuhan aktivitas yang ditandai dengan ekstermitas meningkat, kekuatan otot meningkat, dan setelah operasi pada 6 jam pertama pasien harus tirang baring, pasien dapat miring kekiri dan kekanan, pasien mulai belajar duduk, berdiri, dan dilajutkan pasein belajar berjalan.

Actions (login required)

View Item