PO5303203221209, Anggreni Saputri Atandima (2025) PENERAPAN MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA PASIEN ISPA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOTANJARA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
COVER_Anggreni.pdf Download (901kB) |
![]() |
Text
BAB I_Anggreni.pdf Download (234kB) |
![]() |
Text
BAB II_Anggreni.pdf Download (394kB) |
![]() |
Text
BAB III_Anggreni.pdf Download (263kB) |
![]() |
Text
BAB IV_Anggreni.pdf Download (488kB) |
![]() |
Text
BAB V_Anggreni.pdf Download (164kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_Anggreni.pdf Download (199kB) |
![]() |
Text
Lampiran_Anggreni.pdf Download (798kB) |
Abstract
ABSTRAK ANGGRENI SAPUTRI ATANDIMA “PENERAPAN MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA PASIEN ISPA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOTANJARA” XIV + 69 Halaman + 16 Tabel + 4 Lampiran Pendahuluan: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penyakit yang menyerang organ pernapasan bagian atas dan bawah pada manusia yang disebabkan oleh virus, jamur,bakteri dan polusi udara ada juga faktor lain, penyebab ISPA yaitu faktor lingkungan yang kurang bersih, status gizi anak yang buruk, imunisasi yang tidak lengkap dan adanya anggota keluarga yang merokok di dalam rumah dan perawatan keluarga dirumah yang masih kurang baik dalam pencegahan maupun penatalaksanaan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Manajemen Hipertermia pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas dengan masalah keperawatan Hipertermia, serta mengevaluasi efektivitas tindakan dalam perawatan pasien. Metode: Penelitian menggunakan desain studi kasus deskriptif dengan satu subyek yaitu pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas yang memenuhi kriteria inklusi dengan usia 5 tahun bersedia menjadi responden pasien dengan Infeksi Saluran Pernapasan Atas, studi kasus yang menjadi pokok pembahasan penelitian ini adalah penerapan manajemen hipertermia untuk mengatasi masalah hipertermia pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas. Hasil: hasil penelitian menunjukkan perubahan bahwa setelah tiga kali diberikan kompres hangat menunjukkan kriteria hasil bahwa pasien sudah tidak mengigil, suhu kulit membaik, pucat menurun dan suhu tubuh membaik dari 39,5oC menjadi 36,5oC. Kesimpulan: penerapan manajemen hipertermia terbukti efektif dalam mengatasi masalah hipertemia pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas. Tindakan ini dapat dijadikan acuan bagi perawatdalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal pada kasus serupa.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penerapan Manajemen Hipertermia, Kompres Hangat, ISPA |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Prodi Keperawatan Waingapu Jurusan Keperawatan > Prodi Keperawatan Waingapu Jurusan Keperawatan > Prodi Keperawatan Waingapu |
Depositing User: | Mrs Anggreni Saputri Atandima |
Date Deposited: | 24 Sep 2025 03:28 |
Last Modified: | 24 Sep 2025 03:28 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/9054 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |