Patrisia Putri Oro, PO.5303.202210067 (2025) Asuhan Keperawatan pada Ny. M.E.M Post Sectio Caesarea (SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) di Ruangan Nifas RSUD Ende. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
putri oro[1].pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M.E.M POST SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANGAN NIFAS RSUD ENDE Patrisia Putri Oro Dr. Sisilia Leny Cahyani, S .Kep., Ns., Msc Latar Belakang Ketuban Pecah Dini merupakan masalah penting dalam obsestri berkaitan dengan penyakit prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis (radang pada korion dan amnion) (Wulandari dan Octaviani, 2019). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan Asuhan Keperawatan Pada Ny. M.E.M Post Sectio Caesarea (Sc) dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini (Kpd) di Ruangan Nifas RSUD Ende. Metode yang dilakukan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Hasil pengkajian yang ditemukan pada Ny. M.E yaitu nyeri pada luka operasi dibagian abdomen, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7, nyeri berat terkontrol, nyeri bertambah saat bergerak, pasien tampak meringis. Luka operasi tampak bersih, tertutup kasa TFU 2 jari dibawah pusat, kolostrum ASI belum ada, payudara terasa nyeri dan kencang, lokhea rubra atau tampak merah kehitaman dengan kosistensi lendir dan darah. ekstremitas pasien mengatakan tidak mampu duduk dan berjalan, pasien tampak lemah, terpasang kateter dengan jumlah urine 100cc. ekstremitas atas terpasang infus RL drip oxy 20 iu 28 tetes permenit ditangan kiri, kesadaran composmentis, tekanan darah : 117/70mmHg, nadi 68x/ menit, suhu 36, 9o, SPO2 98%. Diagnosa keperawatan pada Ny. M.E yaitu adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisik (prosedur operasi), resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infasiv, menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidak adekuatan suplai ASI, dan ada tambahan diagnosa dari luar teori adalah diagnosa intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan. Intervensi keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah ditujukan untuk mengatasi masalah yang dialami pasien. Implementasi yang telah dilakukan penulis untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien sudah sesuai dengan intervensi yang direncanakan. Tindakan dilakukan dari tanggal 21, 22, 23 Oktober 2024 yaitu empat diagnosa keperawatan yang muncul masalah. Masalah yang teratasi yaitu nyeri akut, resiko infeksi, menyusui tidak efektif , intoleransi aktifitas. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah masalah pada Ny. M.E teratasi. Saran untuk pasien dan keluarga harus mengetahui cara perawatan Post Sc dengan indikasi ketuban pecah dini dan berperan aktif dalam proses penyembuhan pasien. Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Post Sc dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Keperawatan, Post Sc dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini. |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Program Studi DIII Keperawatan Ende Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Ende Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Ende |
Depositing User: | Patrisia Putri Oro |
Date Deposited: | 06 Oct 2025 04:39 |
Last Modified: | 06 Oct 2025 04:39 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/9181 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |