Intervensi Penggunaan Madu Terhadap Penyembuhan Luka Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-II di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana

Melven Yosafat Nenotek, PO5303201220882 (2025) Intervensi Penggunaan Madu Terhadap Penyembuhan Luka Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-II di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
COVER MELVEN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1 MELVEN.pdf

Download (137kB)
[img] Text
BAB 2 MELVEN.pdf

Download (332kB)
[img] Text
BAB 3 MELVEN.pdf

Download (192kB)
[img] Text
BAB 4 MELVEN.pdf

Download (227kB)
[img] Text
BAB 5 MELVEN.pdf

Download (115kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA MELVEN.pdf

Download (191kB)
[img] Text
LAMPIRAN MELVEN.pdf

Download (837kB)

Abstract

Latar Belakang:Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis dengan komplikasi berupa luka diabetik yang sulit sembuh akibat hiperglikemia berkepanjangan. Perawatan luka konvensional sering membutuhkan waktu lama, sehingga diperlukan terapi komplementer seperti madu yang memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan mempercepat regenerasi jaringan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi penggunaan madu terhadap penyembuhan luka diabetes pada pasien dengan DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. Metode Penelitian: Menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest–posttest. Subjek penelitian adalah satu pasien laki-laki berusia 50 tahun dengan luka diabetik derajat 1–2 pada tangan kanan. Intervensi dilakukan dengan aplikasi madu murni pada luka selama tiga hari berturut-turut, menggunakan kasa steril yang diganti setiap 24 jam. Data dikumpulkan melalui observasi karakteristik luka meliputi ukuran, eksudat, jaringan nekrotik, nyeri, dan kondisi kulit sekitar luka. Hasil Penelitian: menunjukkan adanya perubahan positif setelah intervensi madu. Pada hari pertama luka tampak banyak eksudat dan jaringan nekrotik, dengan nyeri skala 6–7. Hari kedua terjadi penurunan eksudat dan nyeri (skala 5–6) serta jaringan nekrotik lebih mudah dilepas. Pada hari ketiga luka semakin bersih, eksudat minimal, jaringan granulasi mulai terbentuk, nyeri menurun (skala 3–4), dan tampak tanda epitelisasi di tepi luka.. Saran: Tenaga kesehatan dapat mempertimbangkan madu sebagai terapi tambahan dalam perawatan luka diabetes. Peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan jumlah responden lebih banyak dan jangka waktu lebih lama untuk memperkuat bukti ilmiah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Diabetes Melitus Tipe II; Luka
Subjects: R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan
Program Studi DIII Keperawatan
Program Studi DIII Keperawatan
Program Studi DIII Keperawatan
Depositing User: Melven Yosafat Nenotek
Date Deposited: 09 Oct 2025 05:01
Last Modified: 09 Oct 2025 05:01
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/9570

Actions (login required)

View Item View Item