ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS PARU DI RUANGAN PERAWATAN KHUSUS (RPK) DI RSUD ENDE

Yulita Yortiana Rere, PO5303202210080 (2025) ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS PARU DI RUANGAN PERAWATAN KHUSUS (RPK) DI RSUD ENDE. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS PARU DI RUANGAN PERAWATAN KHUSUS (RPK) DI RSUD ENDE (164).

[img] Text
pendahuluan (1).pdf

Download (268kB)
[img] Text
ABSTRAK-WPS Office.pdf

Download (471kB)
[img] Text
BAB 1-WPS Office.pdf

Download (289kB)
[img] Text
bab 2.pdf

Download (369kB)
[img] Text
BAB III-WPS Office (1).pdf

Download (159kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (568kB)
[img] Text
BAB V-WPS Office.pdf

Download (247kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA-WPS Office.pdf

Download (201kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Asuhan keperawatan pada pasien Tn. I.A Dengan Diagnosa Medis Tuberculosis Paru Di Ruang Perawatan Penyakit Khusus ( RPK) RSUD Ende Yulita Yortiana Rere Rif’atunnisa Irwan Budiana Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang merupakan penyebab utama gangguan Kesehatan dan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Angka kejadian penyakit Tuberculosis paru di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 301 per 100.000 penduduk. Tujuan studi kasus agar dapat menerapkan asuhan keperawatan pada Tn I.A dengan Diagnosa Medis Tuberculosis Paru di Ruangan Perawataan Khusus di RSUD Ende. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, dan eveluasi keperawatan. Hasil Studi Kasus Pada pengkajian Tn K. R ditemukan data bahwa pasien mengatakan, batuk lendir bercampur darah, lemah, mual bunyi paru ronchi, pernapasan cuping hidung, Nadi : 97×/m, suhu : 36,0⁰C, RR : 28×/m, TD : 90/70mmHg, SPO2 : 98%,pemeriksaan TCM dengan menggunakan sputum atau dahak ditemukan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan Hipersekresi Jalan Napas, defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolismeIntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penyebaran infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan. Setelah di lakukan perawatan dan pengobatan 3×24 jam terhadap pasien Tn I. A diperoleh hasil bahwa masalah bersihan jalan napas tidak efektif teratasi sebagian, masalah defisit nutrisi teratasi sebagian, masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian, masalah resiko penyebaran infeksi teratasi tidak terjadi. Setiap penderita TB Paru berbeda-beda tanda dan gejalanya tergantung dari lamanya seseorang menderita sehingga gejalanya belum terlalu parah maka disarankan pada penderita TB Paru harus tetap menjaga pola kesehatanya dan patuh dalam pengobatan. Kepustakaan : 21 Buah Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Tuberculosis Paru 1. Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Ende 2. Dosen Pembimbing Program Studi DIII Keperawatan Ende 3. Dosen Penguji Program Studi DIII Keperawatan Ende

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: ASUHAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS PARU
Subjects: R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Program Studi DIII Keperawatan Ende
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Ende
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Ende
Depositing User: Yulita Yortiana Rere
Date Deposited: 10 Oct 2025 03:16
Last Modified: 10 Oct 2025 03:16
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/9735

Actions (login required)

View Item View Item