Manu, Stevi Angellita (2024) HUBUNGAN KADAR UREUM DENGAN FASE PENGOBATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes KUpang.
Text
KTI Stevi Angellita Manu-1-12 COVER.pdf Download (604kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu-13-17 BAB 1.pdf Download (212kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu-18-32 BAB 2.pdf Download (140kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu-33-37 BAB 3.pdf Download (340kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu-38-51 BAB 4.pdf Download (353kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu-52-53 BAB 5.pdf Download (104kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu W-54-55 Dapus.pdf Download (330kB) |
|
Text
KTI Stevi Angellita Manu-56-69 LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Pasien TB paru dapat diobati dengan kombinasi obat yang disebut Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Terapi ini menggunakan kombinasi empat obat : isoniazid, rifampisin, pirazinamid dan etambutol selama 6 bulan. Ureum adalah produk akhir pemecahan protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati kemudian didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler dalam darah dan disaring oleh glomeruli ginjal. Mengonsumsi OAT terutama dalam jangka waktu lama dan dalam jumlah yang banyak akan berpengaruh terhadap fungsi organ ginjal yang akan mengakibatkan peningkatan kadar ureum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar ureum dengan fase pengobatan pada penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Sikumana, Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengumpulan data berupa pemeriksaan kadar ureum pada penderita tuberkulosis yang menjalani pengobatan tuberkulosis fase intensif dan lanjutan dengan sampel penelitian sebanyak 40 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan jumlah penderita tuberkulosis paru lebih banyak terjadi pada masa lansia (46-65 tahun) yaitu sebanyak 16 orang (40%), berdasarkan jenis kelamin lebih banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 25 orang (63%) dan berdasarkan fase pengobatan lebih banyak pada fase lanjutan sebanyak 27 orang (68%). Hasil pemeriksaan kadar ureum menunjukkan sebagian besar pasien memiliki kadar ureum normal sebanyak 39 orang (98%). Simpulan dari hasil penelitian adalah tidak ada hubungan signifikan antara kadar ureum dengan fase pengobatan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : tuberkulosis, fase pengobatan dan ureum. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan Analis Kesehatan > Analis Kesehatan Jurusan Analis Kesehatan > Analis Kesehatan Jurusan Analis Kesehatan > Analis Kesehatan Analis Kesehatan Analis Kesehatan |
Depositing User: | Mr Murry Kalle |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 07:35 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 07:35 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/5131 |
Actions (login required)
View Item |