HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KELURAHAN OESAPA BARAT

Toji, Karolina (2024) HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KELURAHAN OESAPA BARAT. Diploma thesis, Gizi.

[img] Text
COVER-DAFTAR LAMPIRAN_KAROLINA TOJI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I_KAROLINA TOJI.pdf

Download (247kB)
[img] Text
BAB II_KAROLINA TOJI.pdf

Download (608kB)
[img] Text
BAB III_KAROLINA TOJI.pdf

Download (439kB)
[img] Text
BAB IV_KAROLINA TOJI.pdf

Download (395kB)
[img] Text
BAB V_KAROLINA TOJI.pdf

Download (208kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA-KAROLINA TOJI.pdf

Download (245kB)
[img] Text
LAMPIRAN_KAROLINA TOJI.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK KAROLINA TOJI “Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Kelurahan Oesapa Barat” Dibimbing oleh Alberth M.S. Baumali, S. KEP.,NS,MPH. Latar Belakang: Kondisi yang disebut stunting (kerdil) terjadi ketika balita lebih pendek atau lebih tinggi dari usianya. Panjang atau tinggi badan yang lebih besar atau sama dengan minus dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak WHO digunakan untuk mengukur kondisi ini. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan kejadian stunting pada balita usia 12 sampai 59 bulan di Kecamatan Oesapa Barat dengan faktor pola makan dan status sosial ekonomi. Metode Penelitian: Penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini digunakan metode straight random sampling sebagai metode pengambilan sampelnya. 58 orang menjadi sampel penelitian. Pada bulan Februari hingga Mei 2024, penelitian ini dilakukan di Kelurahan Oesapa Barat. Hasil Penelitian: Berdasarkan temuan, satu balita (1,7) dari 58 balita memiliki pola makan baik, 56 balita memiliki pola makan cukup (96,6), dan satu balita memiliki pola makan kurang (1,7). Pendapatan orangtua rendah sebanyak 42 orang (72,4) dan pendapatan tinggi sebanyak 16 orang (27,6). Balita terhambat diurutkan menjadi sangat pendek, 21 orang (36,2), pendek 23 orang (39,7) dan normal 14 orang (24,1). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara balita stunting dengan pendapatan orang tua (p value 0,178) atau balita stunting dengan pola makan (p value 0,332). Kesimpulan: Berdasarkan uji Fisher Exact, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian stunting pada balita usia 12 hingga 59 bulan dengan pola makan dan status sosial ekonomi (pendapatan). Kata Kunci: Pola Makan, Status Sosial Ekonomi, dan Balita Stunting.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Gizi
Jurusan Gizi
Depositing User: karolina toji
Date Deposited: 11 Sep 2024 08:03
Last Modified: 11 Sep 2024 08:03
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/5372

Actions (login required)

View Item View Item