Hubungan Kadar C-Reactive Protein Dengan Jumlah Limfosit Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Sedang Menjalani Pengobatan

Putri Nirliyani Lakbe, PO5303333220151 (2025) Hubungan Kadar C-Reactive Protein Dengan Jumlah Limfosit Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Sedang Menjalani Pengobatan. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
COVER_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (624kB)
[img] Text
BAB I_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (210kB)
[img] Text
BAB II_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (674kB)
[img] Text
BAB III_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (235kB)
[img] Text
BAB IV_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (253kB)
[img] Text
BAB V_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (159kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (207kB)
[img] Text
LAMPIRAN_Putri Nirliyani Lakbe.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang menimbulkan respon inflamasi serta gangguan pada sistem imunitas seluler. C-Reactive Protein (CRP) berperan sebagai indikator inflamasi akut, sedangkan jumlah limfosit mencerminkan status imunitas adaptif yang penting dalam pengendalian infeksi. Pada kasus tuberkulosis aktif, kadar CRP cenderung meningkat sebagai respons terhadap inflamasi yang berlangsung, sementara jumlah limfosit dapat mengalami penurunan akibat adanya penekanan fungsi imun. Selama masa pengobatan perubahan kadar kedua parameter tersebut dapat menggambarkan efektivitas terapi yang diberikan. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar CRP dan jumlah limfosit secara bersamaan sangat penting untuk memantau respons tubuh terhadap pengobatan tuberkulosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar CRP dan jumlah limfosit pada pasien TB paru yang sedang menjalani pengobatan di Puskesmas Bakunase. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 pasien yang diperoleh melalui teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman yang menunjukkan adanya hubungan yang siginfikan antara kadar CRP dengan jumlah limfosit dengan nilai p = 0,015 serta koefisien korelasi r = -0,428, yang menujukkan arah hubungan negatif sedang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar CRP, maka jumlah limfosit cenderung menurun dan sebaliknya. Hasil ini mengindikasikan bahwa kadar CRP dan jumlah limfosit dapat dijadikan sebagai indikator laboratorium dalam memantau proses inflamasi dan efektivitas pengobatan pada pasien tuberkulosis paru.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Tuberkulosis, C-Reactive Protein (CRP), Limfosit
Subjects: Q Science > QR Microbiology
Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology
Divisions: Teknologi Laboratorium Medik
Teknologi Laboratorium Medik
Teknologi Laboratorium Medik
Depositing User: Mrs Putri Lakbe
Date Deposited: 07 Jul 2025 05:46
Last Modified: 07 Jul 2025 05:46
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/6956

Actions (login required)

View Item View Item