Maria Antonia Wonga Wea Bhoko, PO5303333220140 (2025) Efektifitas Buah Delima Merah Sebagai Alternatif Alami Pengganti Eosin Pada Pewarnaa Papanicolaou Terhadap Sediaan Apusan Epitel Mukosa Mulut. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
COVER_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Download (656kB) |
![]() |
Text
BAB 1_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Download (128kB) |
![]() |
Text
BAB 2_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Download (349kB) |
![]() |
Text
BAB 3_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Download (242kB) |
![]() |
Text
BAB 4_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 5_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Restricted to Registered users only Download (9kB) | Request a copy |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Download (175kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN_Maria Antonia Wonga Wea Bhoko.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Buah delima merah (Punica granatum Linn) merupakan sumber pigmen antosianin yang berpotensi sebagai pewarna alami. Karakteristik sifat amfoter antosianin dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami pengganti eosin dalam pewarnaan sitologi. Pewarna alami memiliki kelebihan tidak bersifat karsinogenik dan tidak merusak lingkungan. Tujuan Penelitian ini untuk mengembangkan pewarna alami dari buah delima merah sebagai alternatif pengganti eosin. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratories yang bertujuan mengetahui bagaimana efektivitas buah delima merah sebagai alternatif alami pengganti eosin pada pewarnaan papanicolaou. Sampel pada penelitian ini adalah cairan mukosa mulut yang dibuat sebanyak 10 sediaan yang terdiri dari 1 sediaan control dan 9 sediaan perlakuan dengan 3 pengulangan pada masing-masing variasi konsentrasi 3%, 5% dan 10%. Slide dinilai secara deskriptif berdasarkan tampilan mikroskopis inti dan sitoplasma, kemudian dilakukan pemberian skor 1 (tidak baik), skor 2 (kurang baik), dan skor 3 (baik) kemudian dilakukan uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis. Hasil mikroskopis pewarnaan papanocolaou cairan mukosa mulut menggunakan EA-50 diperoleh skor 3 (100%), ekstrak delima merah konsentrasi 3% diperoleh hasil skor 1 (33,3%) dan skor 2 (66,7%), konsentrasi 5% diperoleh hasil skor 2 (100%), dan pada konsentrasi 10% diperoleh hasil skor 2 (100%). Berdasarkan hasil uji normalitas data yang diperoleh tidak normal lalu dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskal Wallis signifikan data perlakuan eosin dan ekstrak delima merah 3% p=0157, 5% p=0,083, dan 10% p=0,083 (p>0,05) sehingga dinyatakan tidak ada perbedaan bermakna antara hasil pewarnaan papanicolaou dengan EA-50 dan ekstrak delima merah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Delima Merah, Antosianin, Eosin, Papanicolaou |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Teknologi Laboratorium Medik Teknologi Laboratorium Medik Teknologi Laboratorium Medik |
Depositing User: | Maria Antonia Wonga Wea Bhoko |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 06:22 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 06:22 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/7021 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |