Pemetaan Kondisi Rumah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Manutapen Kota Kupang

yustina kenikina wotan, PO5303330220261 (2025) Pemetaan Kondisi Rumah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Manutapen Kota Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text COVER_WOTAN.pdf Download (371kB)
	Text BAB I_WOTAN.pdf Download (163kB)
	Text BAB II_WOTAN.pdf Download (263kB)
	Text BAB III_WOTAN.pdf Download (184kB)
	Text BAB IV_WOTAN.pdf Download (999kB)
	Text BAB V_WOTAN.pdf Download (125kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA_WOTAN.pdf Download (172kB)
	Text LAMPIRAN_WOTAN.pdf Download (1MB)

Abstract

Kondisi rumah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Manutapen Kota Kupang ditemukan rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan antara lain jamban yang kotor, ventilasi yang tidak memadai sehingga sirkulasi udara yang masuk tidak baik, ventilasi yang tidak memenuhi syarat yaitu 10% dari luas lantai, tidak memiliki lubang asap dapur, tidak tersedianya sarana air bersih yang memadai, lantai rumah yang kondisinya retak dan memiliki lantai tanah, pencahayaan yang terlalu terang dan yang kurang terang, tidak memiliki sarana pembuangan air limbah, pekarangan yang tidak bersih dan terdapat jentik nyamuk. Kondisi tersebut dapat menimbulkan penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan akut bagi penghuninya. Tujuan penelitian ini untuk melihat kondisi rumah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Manutapen Kota Kupang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, variabel dalam penelitian adalah jenis rumah, kondisi sarana sanitasi, dan kualitas lingkungan rumah. Populasi dalam penelitian ini yaitu 1.838 rumah, sedangkan sampelnya 218 rumah, dan analisis data yang dikumpulkan menggunakan formulir IKL kartu rumah dalam bentuk Aplikasi Epicollect. Hasil penelitian yang dilakukan adalah jenis rumah permanen 77,06%, rumah semi permanen 18,81%, dan rumah darurat 4,13%. Kondisi sarana sanitasi yaitu pembuangan kotoran ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 6,88%, penyehatan air bersih ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 6,88%, pembuangan sampah tidak ada sarana 5,96%, dan ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 68,81%, pembuangan air limbah tidak ada sarana 86,70%, dan ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 8,26%. Ventilasi tidak ada sarana 1,83%, dan ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 17,43%, lubang asap dapur tidak ada sarana 1,338%, dan ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 35,78%. Pencahayaan ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 5,50%, ruang tidur ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 4,13%, lantai rumah tidak ada sarana 1,38%, dan ada sarana tetapi tidak memenuhi syarat 11,47%. Kriteria kondisi sarana sanitasi yaitu memenuhi syarat 96,33%, dan tidak memenuhi syarat 3,67%. Kualitas lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat yaitu bebas jentik 32,57%, bebas tikus 10,09%, tingkat kepadatan lalat 1,83%, pekarangan bersih 15,60%, pekarangan dimanfaatkan 29,82%, dan kandang terpisah 1,38%. Kriteria kualitas lingkungan rumah yaitu memenuhi syarat 72,02%, dan tidak memenuhi syarat 27,98%. Kesimpulan yaitu jenis rumah permanen 77,06%, rumah semi permanen 18,81%, dan rumah darurat 4,13%. Kondisi sarana sanitasi memenuhi syarat 96,33%, dan tidak memenuhi syarat 3,67%. Kualitas lingkungan rumah memenuhi syarat 72,02%, dan tidak memenuhi syarat 27,98%. Solusi yang dapat diberikan untuk masyarakat yaitu pentingnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan, serta mengikuti program sanitasi yang diselenggarakan oleh pemerintah, sedangkan untuk pemerintah membangun infrastruktur sanitasi yang memadai dan menyelenggarakan program pembersihan lingkungan.

Actions (login required)

View Item