ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN MASALAH KURANG PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOTANJARA

PO5303203221228, Irene Rambu Roku Wangu (2025) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN MASALAH KURANG PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOTANJARA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text COVER DEPAN IRENE.pdf Download (942kB)
	Text BAB I IRENE.pdf Download (324kB)
	Text BAB II IRENE.pdf Download (555kB)
	Text BAB III IRENE.pdf Download (222kB)
	Text BAB IV IRENE.pdf Download (593kB)
	Text BAB V IRENE.pdf Download (305kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA IRENE.pdf Download (421kB)
	Text LAMPIRAN IRENE.pdf Download (4MB)

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan kronis yang memerlukan penanganan jangka waktu panjang. Peningkatan tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama ( persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung, stroke, bila tidak di deteksi secara dini dan mendapatkan pengobatan yang memadai. Salah satu faktor yang mempegaruhi menejemen hipertensi adalah kepatuhan pasien dalam menggonsumsis obat secara teratur. Kurang pengatahuan pasien tentang penyakit hipertensi dapat mempegaruhi sikap dan perilaku terhadap pengobatan, sehingga berdampak pada kondisi kesehatan. Tingkat kepatuhan yang rendah dapat menyebabkan hipertensi tidak terkendali dan beresiko menimbulkan komplikasi. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi terhadap kepatuhan minum obat. Metode: Studi kasus dengan pendekatan bersifat kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk menyelidiki kasus hipertensi, di lakukan melalui observasi langsung terhadap satu orang pasien yang mengalami hipertensi. Hasil: Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan terhadap Tn. Ng pada tanggal 04-07 Februari 2025, diketahui bahwa klien berusia 72 tahun dan mengalami hipertensi. Sebelum diberikan edukasi, pasien mengaku tidak memahami penyakit hipertensi maupun pentingnya pengobatan. Pada hari pertama (pre-test), tingkat pengetahuan pasien berada dalam kategori kurang (<60). Setelah dilakukan penyuluhan, terjadi peningkatan pengetahuan ke kategori sedang (60–70) pada hari kedua. Pada hari ketiga, pengetahuan meningkat lebih lanjut ke kategori baik (80–100) dan tetap stabil. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan, pasien menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap pentingnya menjalani pengobatan dengan menunjukan bungkusan obat yang telah di konsumsi.Kesimpulan: Pengatahuan pasien tentang hipertensi meningkat setelah diberikan edukasi selama tiga hari. Meskipun waktunya terbatas, pengatahuan pasien meningkat jika di lakukan intervensi edukasi kesehatan.

Actions (login required)

View Item