Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswa tentang Kosmetik Ilegal di Kota Kupang Tahun 2025

Yemida Raga, PO5303332221449 (2025) Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswa tentang Kosmetik Ilegal di Kota Kupang Tahun 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text COVER KTI YEMIDA.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1 KTI YEMIDA RAGA.pdf Download (420kB)
	Text BAB 2 KTI YEMIDA RAGA.pdf Download (507kB)
	Text BAB 3 KTI YEMIDA RAGA.pdf Download (476kB)
	Text BAB 4 KTI YEMIDA RAGA.pdf Download (1MB)
	Text BAB 5 KTI YEMIDA RAGA.pdf Download (198kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA mii (1).pdf Download (469kB)
	Text LAMPIRAN KTI YEMIDA RAGA.pdf Download (3MB)

Abstract

Latar belakang: Kosmetik ilegal merupakan produk kecantikan yang tidak memiliki izin edar dari BPOM, berpotensi mengandung bahan berbahaya. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa terhadap kosmetik ilegal pada tiga program studi di Kampus C, yaitu Farmasi,TLM, dan Gigi. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa dan dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh distribusi frekuensi dan persentase. Hasil : Menunjukkan bahwa indikator pengetahuan tertinggi terdapat pada harga 64%, diikuti oleh ciri-ciri 69%, lokasi penjualan 54%, kandungan 50%, efek samping 47%, dan yang terendah pada alasan penggunaan 37%. Sementara itu, perilaku tertinggi mahasiswa berada pada indikator efek samping 69%, diikuti oleh lokasi penjualan 60%, alasan penggunaan 51%, ciri-ciri 49%, kandungan 42%, dan yang terendah adalah pada harga 24%, dan secara keseluruhan Mahasiswa Farmasi memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik tertinggi sebesar 29%, diikuti TLM sebesar 21%, dan Keperawatan Gigi sebesar 7%. Perilaku terhadap kosmetik ilegal juga tertinggi pada mahasiswa Farmasi sebesar 23%, disusul TLM dan Gigi masing-masing sebesar 17%. Kesimpulan: Secara umum mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik mengenai kosmetik ilegal, namun belum sepenuhnya diikuti oleh perilaku yang sesuai, oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi berkelanjutan yang tidak hanya menekankan aspek teori, tetapi juga mendorong kesadaran kritis dan kebiasaan selektif dalam penggunaan kosmetik yang aman dan legal.

Actions (login required)

View Item