Implementasi Kompres Hangat Untuk Mengatasi Hipertermi Pada Pasien Demam Tifoid Di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat

Elisabeth Diana Poety, PO5303212220426 (2025) Implementasi Kompres Hangat Untuk Mengatasi Hipertermi Pada Pasien Demam Tifoid Di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
3. BAB I.pdf

Download (138kB)
[img] Text
4. BAB II.pdf

Download (358kB)
[img] Text
5. BAB III.pdf

Download (141kB)
[img] Text
6. BAB IV.pdf

Download (541kB)
[img] Text
7. BAB V.pdf

Download (135kB)
[img] Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (328kB)
[img] Text
9. LAMPIRAN BELAKANG.pdf

Download (2MB)
[img] Text
1. COVER.pdf

Download (519kB)

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi, dengan gejala utama berupa demam tinggi berkepanjangan. Salah satu masalah keperawatan yang umum pada pasien demam tifoid adalah hipertermi. Bila tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti dehidrasi, kejang, hingga penurunan kesadaran. Menurut WHO (2020), terdapat 11–20 juta kasus demam tifoid per tahun di dunia dengan angka kematian 128.000–161.000, dan 70% kasus terjadi di Asia. Di Indonesia, penyakit ini bersifat endemik dengan angka kejadian mencapai 81 per 100.000 penduduk. Di RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, jumlah kasus demam tifoid rawat inap mengalami peningkatan signifikan dari 12 pasien (2021), 25 pasien (2022), hingga 149 pasien (2023). Metode (M): Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada dua pasien demam tifoid dengan diagnosis keperawatan hipertermi. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil (R): Setelah dilakukan intervensi kompres hangat selama tiga hari, suhu tubuh pasien menurun dari 38,8°C menjadi 36,3°C. Selain itu, terjadi perbaikan kondisi klinis seperti kulit lebih segar, tidak menggigil, dan pasien merasa lebih nyaman. Diskusi (D): Hasil ini menunjukkan bahwa terapi kompres hangat efektif sebagai intervensi non-farmakologis dalam menurunkan hipertermi. Intervensi ini aman, mudah diterapkan, dan dapat menjadi pendamping terapi farmakologis seperti antipiretik. Kompres hangat juga dapat dilakukan oleh perawat maupun keluarga sebagai bentuk pertolongan pertama pada demam tinggi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Demam Tifoid, Hipertermi, Kompres Hangat, Intervensi Keperawatan.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QM Human anatomy
Q Science > QR Microbiology
Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology
R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak
Depositing User: Mrs Diana Poety
Date Deposited: 18 Sep 2025 05:51
Last Modified: 18 Sep 2025 05:51
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8458

Actions (login required)

View Item View Item