Paskalis Maru Pidi, PO5303212220400 (2025) Implementasi Pemberian Terapi Komplementer Jus Jambu Biji Untuk Meningkatkan Trombosit Pada Pasien Dengan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
1. Halaman Depan.pdf Download (663kB) |
![]() |
Text
2. BAB I.pdf Download (46kB) |
![]() |
Text
3. BAB II.pdf Download (420kB) |
![]() |
Text
4. BAB III.pdf Download (163kB) |
![]() |
Text
5. BAB IV.pdf Download (366kB) |
![]() |
Text
6. BAB V.pdf Download (44kB) |
![]() |
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (63kB) |
![]() |
Text
8. LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemik yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Kasus DBD di Indonesia, termasuk Sumba Barat dengan 603 kasus dalam tiga tahun terakhir, terus meningkat akibat faktor iklim, lingkungan, dan sistem kekebalan tubuh. Penanganan DBD meliputi terapi farmakologi dan non-farmakologi, salah satunya konsumsi jus jambu biji merah yang kaya vitamin C, flavonoid, dan quercetin. Kandungan ini berperan meningkatkan trombosit, melawan virus, dan memperkuat daya tahan tubuh. Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada efektivitas jus jambu biji merah dalam meningkatkan kadar trombosit pada pasien DBD. Metode (M): Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil pengkajian menunjukkan kedua pasien mengalami tanda khas DBD dengan hipovolemia, seperti demam, mimisan, petechiae, bibir kering, trombositopenia, dan peningkatan hematokrit. Diagnosis utama adalah hipovolemia akibat kehilangan cairan aktif. Hasil (R): Intervensi keperawatan yang diterapkan meliputi pemberian jus jambu biji sebagai cairan oral dan kerja sama dalam pemberian terapi cairan intravena. Semua tindakan dilakukan secara konsisten. Hasil evaluasi menunjukkan perbaikan yang signifikan, di mana jumlah trombosit pada pasien pertama meningkat dari 43.000/µL menjadi 104.000/µL, sedangkan pada pasien kedua meningkat dari 80.000/µL menjadi 130.000/µL dalam waktu tiga hari. Selain itu, suhu tubuh, status hidrasi, dan kadar hematokrit juga menunjukkan kecenderungan menuju nilai normal. Diskusi (D): Pengkajian dua pasien DBD menunjukkan tanda klinis seperti demam, mimisan, petechiae, dan mukosa bibir kering, sesuai teori Nugraheni et al. (2023). Diagnosa utama adalah hipovolemia berdasarkan data klinis dan teori SDKI (2018). Intervensi meliputi observasi, terapi cairan oral jus jambu biji, edukasi peningkatan asupan cairan, dan pemberian cairan IV selama tiga hari. Evaluasi menunjukkan peningkatan trombosit dan perbaikan status cairan, sesuai dengan penelitian Nova Risma Ramadhani (2024) yang mendukung efektivitas jus jambu biji merah untuk pasien DBD berisiko hipovolemia.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jus Jambu Biji, Demam Berdarah Dengue (DBD), Hipovolemia |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RB Pathology R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak |
Depositing User: | Mr Paskalis Maru Pidi |
Date Deposited: | 19 Sep 2025 08:19 |
Last Modified: | 19 Sep 2025 08:19 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8466 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |