Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn. A.R dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Ruangan Penyakit Dalam III RSUD Ende (15-17 Juni) 2025

Scholastika Asti Daso, PO5303202220061 (2025) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn. A.R dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Ruangan Penyakit Dalam III RSUD Ende (15-17 Juni) 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text COVER.pdf Download (331kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (154kB)
	Text BAB I.pdf Download (222kB)
	Text BAB II.pdf Download (524kB)
	Text BAB III.pdf Download (210kB)
	Text BAB IV.pdf Download (391kB)
	Text BAB V.pdf Download (164kB)
	Text DAFTAR PUSTAK1 Asti.pdf Download (75kB)
	Text Lampiran Ahir Asty.pdf Download (1MB)

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama di seluruh penjuru dunia. Sebanyak tiga per empat kematian akibat penyakit jantung dan stroke muncul di negara berkembang. Diperkirakan 1,4 miliar populasi di seluruh penjuru dunia memiliki hipertensi dan hanya sekitar 14% dari populasi tersebut yang memiliki tekanan darah terkontrol. Tujuan penelitian ini mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. A.R dengan diagnosa medis hipertensi di ruangan penyakit dalam (RPD) III RSUD Ende. Metode yang digunakan metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil studi kasus Tn. A.R dilaksanakan berdasarkan pendekatan proses keperawatan ditemukan pasien mengatakan nyeri pada kepala, leher terasa tegang, badan lemah, nyeri kepala bagian belakang menjalar ke depan, skala nyeri 5, sifat nyeri hilang timbul dan terasa seperti tertekan, nyeri yang dirasakan ketika bergerak dan berpindah. Pasien nampak lemah, semua aktivitas seperti mandi, BAB/BAK, berpakaian, dan berpindah tempat dibantu oleh keluarga, GCS 15, tekanan darah 156/87 mmHg, nadi 115x/m, suhu 36,3̊C, RR 22x/m, SpO₂ 98%, CRT<3 detik, berat badan 72 Kg, tinggi badan 180 cm, IMT 22,2 Kg/cm. Evaluasi dari proses asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan bahwa masalah resiko perfusi serebral tidak efektif dibuktikan dengan hipertensi tidak terjadi, nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis teratasi,intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan teratasi.

Actions (login required)

View Item