Mboro, Asri (2019) Pengaruh penambahan Kacang Hijau (Vigna radiate l) dan, Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Selai Labu Kuning. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Latar Belakang : Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Salah satu masalah gizi yang ada di Indonesia adalah Kekurangan Vitamin A (KVA) pada Balita, Data Riskesdas Tahun 2013 menunjukan bahwa terjadi peningkatan cakupan pemberian vitamin A dibandingkan tahun 2007 meningkat yaitu 71,5% menjadi 75,5% (2013). Data cakupan pemberian vitamin A di propinsi NTT tahun 2014 yaitu cakupan pemberian untuk bayi sebesar 88,11% sedangkan pada balita sebesar 93,44%. Kandungan Vitamin A pada Labu kuning 1569 ug/100 gram bahan, pada kacang hijau 223 ug/100 gram bahan dan pada daun kelor 3266 ug/100 gram bahan. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kacang hijau, labu kuning, dan daun kelor, terhadar sifat organoleptik selai yaitu warna, aroma, tekstur, dan rasa, dan kandungan gizi selai. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang dilakukan bersifat experiment, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Perlakuan yang dilakukan adalah Kacang hijau, labu kuning, dan daun kelor dengan : P1 = Kacang hijau 25% + Labu kuning 70% + Daun kelor 5%, P2 = Kacang Hijau 20% + Labu kuning 70% + Daun kelor 10%, P3 = Kacang hijau 15% + Labu kuning 70% + Daun kelor 15%. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji organoleptik selai meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa yang lebih disukai adalah P1 (25% : 70% : 5%). Untuk nilai gizi selai yang paling tinggi adalah P1 (25% : 70% : 5%)Energi = 302,625 kkal, Protein= 17,925 gram, Lemak= 2,0125 gram, Karbohidrat= 54,7875. Kesimpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa berdasarkan hasil organoleptik selai meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa selai dengan pemanfaatan pangan lokal kacang hijau, labu kuning dan daun kelor pada P1 (25% : 70% : 5%) paling disukai dibandingkan dengan selai (P2) (20% : 70% : 10%), (P3) (15% : 70% : 15%) dengan tingkat kesukaan dari kurang suka sampai sangat suka. Hal ini disebabkan karena penambahan kacang hijau pada perlakuan (P1) memberi aroma pada selai. Kandungan nilai gizi tertinggi adalah perlakuan (P1) kacang hijau (25%) : labu kuning (70%) : daun kelor (5%), dan terendah adalah (P3) kacang hijau (15%) : labu kuning (70%) : daun kelor (15%). Hal ini dikarenakan penambahan kacang hijau yang menambah nilai gizi dari selai.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kekurangan Vitamin A (KVA) Labu kuning, Kacang Hijau, Daun kelor, Selai, Uji Organoleptik. |
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Divisions: | Jurusan Gizi Jurusan Gizi |
Depositing User: | Mrs. Yosefina Kalasansia Watu |
Date Deposited: | 02 Sep 2019 06:02 |
Last Modified: | 02 Sep 2019 06:02 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/1817 |
Actions (login required)
View Item |