Keberadaan Jentik Aedes Sp Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air

Sue, Floriani Ochin (2020) Keberadaan Jentik Aedes Sp Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
Tugas Akhir Floriani Ochyn Sue.pdf
Restricted to Registered users only

Download (654kB) | Request a copy

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang mengakibatkan demam akut, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.DBD di Indonesia pada tahun 2018 berjumlah 65.602 kasus atau incidence rate (IR) 24,75 per 100.000 penduduk. ProvinsiNusa TenggaraTimur(NTT) termasuk salah satu provinsi yang endemis DBD. Keberadaan jentik nyamuk Aedes sp disuatu tempat merupakan indikator terdapatnya populasi nyamuk Aedes sp di daerah tersebut.Tempat penampungan air (TPA) dapat menjadi bertelur dan berkembangbiak nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan jentik Aedes sp berdasarkan kondisi tempat penampungan air.Penelitian deskriptif ini menggunakan metode Literaure review. Sampel penelitian adalah 3-6 artikel yang terkait dengan topic penelitian. Kriteria inklusi artikel adalah: menggunakan Bahasa Indonesia, artikel dari jurnal yang terbit dalam 10 tahun terakhir (2010-2020) serta dalam bentuk full paper yang terdapat dalam database google scholar. Variabel penelitian yaitu letak TPA, warna TPA, kondisi tutup TPA dan jenis TPA. Analisa dilakukan secara deskriptif dengan menghitung presentasi variabel yang diteliti.Berdasarkan literatur review maka penelitian ini menemukan keberadaan jentik Aedes sp paling banyak adalah di TPA dalam rumah (24,7%), sedangkan TPA di luar rumah lebih sedikit persentasenya(17,7%). Warna TPA yang paling banyak ditemukan jentik Aedes sp adalah TPA dengan warna gelap (47,0%) sedangkan warna terang hanya hanya 20,1% yang positif jentik. Keberadaan jentik pada TPA terbuka ditemukan lebih banyak (58,2%)dibandingkan pada TPA yang tertutup (11,2%).Jenis TPA untuk keperluan sehari-hari lebih banyak ditemukan jentiknya (70,5%) dibandingkan TPA bukan untuk keperluan sehari-hari atau non TPA(30,3%). Penelitian ini menemukan TPA yang lebih banyak ditemukan jentik adalah TPA yang berada di dalam rumah, TPA dengan warna gelap, TPA yang tanpa tutup dan TPA untuk keperluan sehari-hari. Masyarakat disarankan selalu menguras TPA minimal 1 kali dalam satu minggu dan menutup TPA agar tidaak menjadi tempat bertelur dan berkembangbiakan nyamuk. Puskesmas dan Dinas Kesehatan, diharapakan dapat memberikan informasi lebih intensif mengenai jentik dan nyamuk DBD (Aedes sp) serta cara pengendaliannya secara mandiri dilakukan sendiri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Letak, Warna, Tutup,Jenis, TPA, Aedes sp
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Depositing User: Users 4 not found.
Date Deposited: 18 Aug 2020 04:05
Last Modified: 03 Mar 2021 01:21
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/2304

Actions (login required)

View Item View Item