Asuhan Keperawatan Pada An. A.S Dengan Sindroma Nefrotik Melalui Pendekatan Teori Caring Jean Watson Di Ruang Kenanga Rsud Prof Dr W.Z.Johannes Kupang

Astrian Rambu Katarina S.Kep, PO 5303211211574 (2022) Asuhan Keperawatan Pada An. A.S Dengan Sindroma Nefrotik Melalui Pendekatan Teori Caring Jean Watson Di Ruang Kenanga Rsud Prof Dr W.Z.Johannes Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
KTA ASTRIAN RAMBU KATARINA S.KEP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
Official URL: http://repository.poltekeskupang.ac.id/

Abstract

Latar Belakang: Sindrom Nefrotik (SN) adalah penyakit ginjal yang paling sering ditemukan pada anak-anak. Angka kejadian kasus Sindroma Nefrotik di Asia tercatat 2 kasus setiap 10.000 penduduk. Sedangkan kejadian di Indonesia pada Sindroma Nefrotik mencapai 6 kasus pertahun dari 100.000 anak berusia 1 sampai 5 tahun (Riskesdas, 2018). Tujuan: Melaksanakan asuhan keperawatan pada An.A.S dengan Sindroma Nefrotik melalui pendekatan teori Caring Jean Watson di Ruang Kenanga RSUD Prof. Dr.W.Z.Johannes Kupang. Metode: Studi kasus dilaksanakan di Ruang Kenanga RSUD.Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang dengan pengambilan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil: Pengajian; Dilakukan dengan pendekatan teori Caring dari Jean Watson berdasarkan kebutuhan biofisikal (kebutuhan makanan/nutrisi, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan eliminasi): ibu pasien mengatakan pola makan pasien saat ini baik, status nutrisi baik, pasien konsumsi air putih 1500cc/hr, saat ini pasien jarang buang air kecil, biasanya 2x dalam sehari dengan jumlah urin 400 ml, pasien sedang mendapatkan terapy cairan infus Ringer Laktat 500ml/24 jam (7 tetes per menit) dan mendapatkan diet rendah garam dan pembatasan intake cairan. Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan aktivitas dan istirahat): Aktivitas pasien dibatasi dan personal hygiene dibantu oleh perawat dan ibu pasien. Diagnosa: Keperawatan kebutuhan biofisikal yang muncul yaitu hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, hipertermia berhubungan dengan proses penyakit, risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi. Intervensi; Kebutuhan biofisikal untuk diagnosa hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi yaitu manajemen hipervolemia. Diagnosa hipertermia berhubungan dengan proses penyakit yaitu manajemen hipertermia. Untuk diagnosa risiko perfusi serebral tidak efektif yaitu pemantauan tanda-tanda vital. Implementasi; Tindakan keperawatan untuk mengatasi kebutuhan biofisikal pada ketiga diagnosa keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang disusun. Evaluasi: Kebutuhan biofisikal diagnosa hipervolemia pada hari terakhir masalah belum teratasi. Diagnosa hipertermia pada hari terakhir masalah teratasi. Diagnosa risiko perfusi serebral tidak efektif pada hari terakhir masalah belum teratasi. Kesimpulan: Penerapan asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teori Caring dari Jean Watson berdasarkan kebutuhan biofisikal (kebutuhan makanan/nutrisi, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan eliminasi) dan kebutuhan psikofisikal (kebutuhan aktivitas dan istirahat).

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Sindroma Nefrotik, Teori Caring Jean Watson, Asuhan keperawatan
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan Keperawatan
Jurusan Keperawatan
Depositing User: Mr. Kornelis Laot Ama
Date Deposited: 22 Dec 2022 05:26
Last Modified: 22 Dec 2022 05:28
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/3883

Actions (login required)

View Item View Item