Gambaran Tingkat Penerimaan Pasien Terhadap Lauk Makanan Biasa Di Ruang Bougenvile RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang

Elisabeth Sabu Watowai, PO5303241200026 (2023) Gambaran Tingkat Penerimaan Pasien Terhadap Lauk Makanan Biasa Di Ruang Bougenvile RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

Text KTI ELISABETH SABU WATOWAI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien yang membutuhkan. Tingkat Penerimaan makanan adalah persentase makanan yang dikonsumsi dibandingkan dengan makanan yang dihidangkan di rumah sakit. Sedangkan penerimaan makanan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam mengkonsumsi makanan yang disajikan. Penerimaan makanan dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit dan sebagai tolak ukur dalam pencapaian dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Berdasarkan hasil data ketepatan diit dan sisa makanan bulan Februari 2023 yaitu sisa makanan terbanyak pada lauk nabati sebesar 11,42%, pada makanan pokok sebeser 10%, lauk hewani 8,57%, dan sayur sebesar 2,85%. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana tingkat penerimaann lauk makanan biasa pada pasien Rawat Inap Bougenville di “RSUD. Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran lauk makanan biasa pada pasien Rawat Inap Bougenville di “RSUD. Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang.Hasil tingkat penerimaan lauk makanan biasa didapatkan dari hasil pengisian kuisioner. Hasil Penelitian :Tingkat penerimaan warna pada menu (ayam kecap siklus ke-8) yaitu menarik 8 orang (80%), sedangkan untuk lauk nabati ( opor tempe sikklus menu ke -7) sebanyak 8 orang (80%) menyatakan menarik. Tingkat penerimaan responden terhadap penyajian lauk hewani ( Ikan tim siklus ke-7 ) sebanyak 6 orang (60%) menyatakan menarik,sedangkan untuk menu protein nabati (opor tempe silkls ke-7) menarik 9 orang (90%).Tingkat penerimaan responden terhadap aroma lauk hewani ( Ikan tim siklus ke-7 ) sebanyak 6 orang (60%) menyatakan sedap,sedangkan untuk menu protein nabati (opor tempe siklus ke-7) yaitu sebanyak 7 orang (70%) menyatakan sedap. Tingkat penerimaan rasa pada menu (ayam kecap siklus ke-8) sebanyak 7 orang (70%) menyatakan enak, sedangkan pada menu (tahu saos tiram siklus ke-8) sebanyak 7 orang (70%) menyatakan cukup enak.Tingkat penerimaan responden terhadap tekstur lauk hewani ( Ikan tim siklus ke-7 ) sebanyak 8 orang (80%) menyatakan sesuai, , sedangkan pada menu tahu saos tiram siklus ke-8) yaitu sebanyak 7 orang (70%) menyatakan sesuai.Kesimpulan : Tingkat penerimaan responden terhadap warna pada menu lauk hewani maupun lauk nabati sebagian besar responden menyatakan menarik.Tingkat penerimaan responden terhadap penyajian lauk hewani maupun lauk nabati sebagian besar responden mengatakan menarik.Tingkat penerimaan responden terhadap aroma pada menu lauk hewani maupun lauk nabati sebagian besar responden menyatakan sedap.Tingkat penerimaan responden terhadap rasa ikan tim sebagian besar menyatakan cukup enak, sedang kan pada menu ayam kecap sebagian besar responden menyatakan enak. Tingkat penerimaan responden terhadap rasa opor tempe sebagian besar responden menyatakan enak, sedangkan untuk menu tahu saos tiram sebagian besar responden menyatakan cukup enak.Tingkat penerimaan responden terhadap tekstur lauk hewani maupun lauk nabati sebagian besar menyatakan sesuai

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	Penerimaan Makanan; Cita Rasa; Penampilan Makanan
Subjects:	R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions:	Jurusan Gizi Jurusan Gizi
Depositing User:	Mr. Kornelis Laot Ama
Date Deposited:	09 Sep 2023 07:00
Last Modified:	09 Sep 2023 07:00
URI:	http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/4680

Actions (login required)

View Item