Fransiska Amboisa Taut, PO5303332221366 (2025) Gambaran Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut Di Puskesmas Oesapa Periode Januari-Juni 2024. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (507kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (226kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (241kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (254kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (288kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (210kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (238kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit infeksi yang umum terjadi dan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas, terutama pada anak-anak dan kelompok rentan lainnya. ISPA disebabkan oleh infeksi mikroorganisme bakteri dan virus tanpa disertai parenkim paru. Meskipun sebagian besar kasus ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh sendiri, penggunaan antibiotik masih sering ditemukan dalam pengobatannya. Oleh karena itu, perlu diteliti mengenai penggunaan antibiotik pada pasien ISPA. Tujuan: Mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien ISPA. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengambil data secara retrospektif menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh data 350 lembar resep. Hasil: Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin diperoleh persentase pasien perempuan berturut-turut (52%) dan (48%). Pasien penderita ISPA paling banyak terjadi diusia 0-4 tahun (28,3%), 5-9 tahun (27,2%), 10-18 tahun (15,1%), 19-59 tahun (27,4%) dan 60 tahun keatas (2,0%). Hasil diagnosa dokter meliputi faringitis akut (45,2%), tonsillitis akut (30,4%) dan common cold (23,4%). Jenis antibiotik yang digunakan amoxicillin (97,4%), cefadroxil (1,42%), dan ciprofloxacin (1,14%). Golongan antibiotik yang digunakan pencilin (97,4%), cefalosporin (1,42%), dan quinolon (1,14%). Bentuk sediaan yang digunakan tablet (43,4%), sirup kering (36,3%), dan puyer (20,3%). Lama penggunaan yang diresepkan 5 hari (50,6%) dan 4 hari (49,4%). Aturan pakai yang diresepkan 3 x sehari (97,4%) dan 2 x sehari (2,56%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penderita ISPA lebih banyak terjadi pada perempuan dan antibiotik yang banyak digunakan sebagai terapi ISPA adalah amoxicillin
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Amoxicillin, antibiotik, ISPA |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Jurusan Farmasi Jurusan Farmasi |
Depositing User: | Fransiska Amboisa Taut |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 09:08 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 09:08 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8048 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |